Jokowi: IMF Sebut Ekonomi RI Kian Menguat

24 Oct 2022 - 09:36
Jokowi: IMF Sebut Ekonomi RI Kian Menguat
Para pengunjung melintas di depan layar yang menunjukkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (IDX), di Jakarta. (ist)

Jakarta, (afederasi.com) - Presiden Joko Widodo mengatakan, Dana Moneter Internasional atau IMF menyebut kondisi perekonomian Indonesia menunjukkan hasil positif, ditengah ketidakpastian perekonomian dunia. Jokowipun optimis kinerja perekonomian nasional masih lebih baik daripada negara-negara lain di tengah ancaman resesi global.

“Ini yang ngomong bukan kita loh ya, (tetapi) Kristalina Managing Director-nya IMF. Kan bagus kalau banyak yang menyampaikan seperti itu sehingga trust atau kepercayaan global terhadap kita akan semakin baik,” ungkap Jokowi.

Ia menjelaskan, performa ekonomi nasional masih cukup baik kerena pertumbuhan pada kuartal-II masih mencapai 5,4 persen. Dengan angka itu, Jokowi meyakini Indonesia merupakan negara yang pertumbuhan ekonominya paling tinggi dibandingkan negara-negara anggota G20 lainnya. Kinerja positif juga terjadi pada laju inflasi yang bisa dikendalikan pada level 4,9 persen di kuartal-II dan sedikit melonjak ke angka 5,9 persen akibat adanya kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Selain itu, neraca perdagangan Indoensia selama 29 bulan berturut-turut selalu surplus hingga mencapai $39,8 miliar.

“Jadi kita semuanya harus optimis, meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan akan gelap, silakan negara-negara lain. Negara kita harus tetap optimis,” tukasnya.

Namun Jokowi mengimbau masyarakat agar harus tetap waspada mengingat badai ekonomi global yang akan terjadi diperkirakan akan sulit diprediksi. IMF sendiri menyatakan sejauh ini sudah ada 16 negara yang sudah menjadi “pasien”-nya. Selain itu, juga terdapat 28 negara lainnya yang masih antre untuk mendapatkan gilirannya.

Presiden mengingatkan bahwa meski indikator perekonomian nasional yang masih berada di angka biru, tetapi dibutuhkan kerja keras.

“…. dalam kondisi yang sangat-sangat sulit seperti ini, kerja keras adalah kuncinya. Kita nggak bisa lagi, ulang-ulang saya sampaikan, tidak bisa lagi kerja itu hanya makronya saja, nggak. Kerja mikro juga masih belum cukup. Kerja sekarang memang harus lebih detail, dilihat satu per satu dan dikejar diselesaikan,” tuturnya. (ans)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow