Cegah Bullying Sejak Dini, DPPKB-PPPA Jombang Bagikan Kiat
Jombang, (afederasi.com) – Kasus perundungan atau bullying di lingkungan sekolah masih menjadi momok yang meresahkan masyarakat. Menyikapi hal ini, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Kabupaten Jombang, mengambil inisiatif untuk membagikan sejumlah tips praktis guna mengantisipasi dan menangani perilaku bullying.
Upaya ini sejalan dengan visi Dinas DPPKB-PPPA Jombang dalam membangun ketahanan keluarga, di mana lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak merupakan pondasi utamanya.
"Bullying bukan hanya masalah fisik, tetapi juga psikis. Dampaknya sangat serius bagi perkembangan mental dan sosial anak, bahkan bisa terbawa hingga dewasa. Peran aktif keluarga dan sekolah sangat dibutuhkan untuk pencegahan," tegas Kadis DPPKB-PPPA, DR dr Ma’murotus Sa’diyah,M.Kes, atau akrab disapa Ning Eyik, Minggu (23/11/2025).
Ning eyik sapaan akbrabnya menbagikan tips antisipasi Bullying dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Kabupaten Jombang,
Berdasarkan panduan yang disusun, berikut adalah beberapa kiat yang dapat diterapkan oleh berbagai pihak:
1. Peran Orang Tua di Rumah
• Bangun Komunikasi Terbuka: Ciptakan suasana hangat di rumah agar anak merasa nyaman bercerita. Tanyakan aktivitasnya di sekolah tanpa menginterogasi.
• Ajarkan Empati dan Hormat: Didik anak untuk memahami perasaan orang lain dan menghargai perbedaan, baik suku, agama, fisik, maupun latar belakang.
• Kenali Tanda-Tanda Korban Bullying: Waspadai jika anak tiba-tiba murung, malas ke sekolah, prestasi menurun, atau terdapat luka fisik yang tidak jelas asalnya.
• Ajarkan Ketegasan: Latih anak untuk berkata "tidak" atau "berhenti" dengan tegas saat diperlakukan tidak menyenangkan, dan segera laporkan pada guru.
2. Peran Sekolah dan Guru
• Buat Aturan yang Jelas dan Tegas: Sosialisasikan aturan sekolah yang melarang segala bentuk bullying beserta sanksinya.
• Tingkatkan Pengawasan: Optimalkan pengawasan di area rawan bullying, seperti kantin, koridor, kamar mandi, dan halaman sekolah.
• Program Pendidikan Karakter: Integrasikan pendidikan anti-bullying dan nilai-nilai toleransi ke dalam kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler.
• Buka Mekanisme Pengaduan: Sediakan saluran aduan yang aman dan mudah diakses oleh siswa, misalnya melalui kotak pengaduan atau guru bimbingan konseling (BK).
3. Tips untuk Siswa
• Berkumpul dengan Teman yang Baik: Pelaku bullying cenderung menargetkan anak yang sendirian. Dengan berada dalam kelompok pertemanan yang positif, risiko menjadi korban dapat diminimalisir.
• Laporkan pada Orang Dewasa: Jika mengalami atau menyaksikan bullying, segera ceritakan pada guru, orang tua, atau staf sekolah yang dipercaya. Jangan diam saja.
• Jangan Membalas: Membalas dengan kekerasan justru dapat memperkeruh situasi. Lebih baik menjauhi pelaku dan mencari bantuan.
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Kabupaten Jombang, berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi dan pendampingan terkait isu ini, tidak hanya di sekolah tetapi juga melalui kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) di berbagai desa.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari orang tua, guru, hingga tokoh pemuda, untuk bersama-sama menciptakan 'sekolah ramah anak' yang bebas dari segala bentuk kekerasan. Mari kita lindungi masa depan generasi penerus bangsa," pungkas neng Eyik.
Dengan langkah proaktif ini, diharapkan kesadaran akan bahaya bullying semakin meningkat dan angka kejadiannya di wilayah Jombang dapat ditekan secara signifikan. (san)
What's Your Reaction?


