Bangkit Usai Pandemi, Produsen Tahu Takwa 99 Kediri Bagikan Tips Ini
Pandemi yang berdampak pada semua sektor seperti UMKM sangat dirasakan oleh semua pihak.
Kediri, (afederasi.com) - Pandemi yang berdampak pada semua sektor seperti UMKM sangat dirasakan oleh semua pihak.
Tak terkecuali produksi usaha tahu takwa 99 milik Jamaludin (54) di Jalan Tinalan IV Barat No.5 Tinalan, Kecamatan Pesantren Kota Kediri, Jawa Timur.
Olahan makanan ikonik khas Kediri satu ini memang tak lekang oleh waktu.
Jamaludin yang merintis usaha tahu takwa atau juga dikenal dengan tahu kuning sejak tahun 1994 silam mengaku banyak mengalami pasang surut usaha.
Sempat permintaan naik hingga turun drastis seiring dengan banyaknya persaingan dagang dalam jenis bisnis yang sama dan saat pandemi melanda.
Meski begitu, kini Jamaludin mengaku telah bangkit dan menemukan cara untuk bisa bersaing dengan usaha tahu lain di Kediri.
"Saat pandemi itu memang saya sangat terdampak, apalagi PPKM, semua gang ditutup, tau sendiri rumah saya ini berada di gang. Alhamdulillah sekarang sudah mulai pulih kembali," katanya, Rabu (24/5/2023).
Jamaludin menceritakan kala awal pandemi masuk ke daerahnya. Sekitar tahun 2020 pertengahan, desas desus penutupan gang dan tempat keramaian seperti pasar mulai terdengar.
Meskipun masih samar, Jamaludin tetap optimis dagangannya waktu itu masih laku keras dan banyak pembeli.
Tak lama dari itu, pemerintah setempat mulai memberlakukan pembatasan sosial, semua pergerakan manusia dan tempat keramaian mulai dibatasi.
Akibatnya Jamaludin yang mengandalkan pasar tradisional seperti Pasar Setono Betek dan Pasar Pahing Kota Kediri untuk lapak jualannya terpaksa harus tutup karena sepi pembeli dan harus mematuhi aturan dari pemerintah.
"Di kampung ini rata-rata pembuat tahu, jadi kami andalkan konsumen dari luar. Pas pandemi kan memang orang tidak boleh keluar dan pada waktu itu sempat turun total, saya tidak produksi, selama 2 bulan tutup," jelasnya.
Pemasukan Jamaludin yang macet itupun harus disiasati untuk terus bertahan dalam bisnis usaha tahu takwa.
Sedangkan, selain kebutuhan sehari-hari yang keluar, Jamaludin juga harus memberikan gaji kepada 2 orang karyawannya.
Akhirnya pada akhir tahun 2020 tersebut, Jamaludin mulai memproduksi kembali tahu takwa dengan cara yang sama.
Namun, untuk segi promosi, ia dibantu istri dan anaknya mulai merambah ke pasar digital, seperti Facebook dan Instagram.
"Kita pomosi juga di salah satu radio di Kediri. Karena anggaran juga menipis maka kami maksimalkan modal yang ada," bebernya.
Hari demi hari, produk tahu takwa 99 Jamaludin kembali mulai banyak pesanan.
Demi melebarkan bisnis tersebut, ia mulai meminjam uang untuk permodalan.
Mengingat uang yang diterima Jamaludin masih harus diputar untuk membeli bahan baku seperti kedelai.
Dalam satu hari ia mengaku bisa produksi antara 60-70 kg kedelai. Dengan jumlah tahu yang dihasilkan sekitar 900 biji berukuran dengan ukuran 6,2 cm dan tebal 4 cm.
"900 biji terjual pada hari biasa, kalau Hari Minggu bisa lebih banyak lagi, karena banyak wisatawan yang datang kesini," ucap pria yang juga menjadi Ketua Paguyuban Kampung Tahu Tinalan ini.
Modal usaha Jamaludin bersumber dari Bank BRI pada tahun 2021. Pihaknya saat itu meminjam sekitar Rp 30 juta sebagai modal awal untuk produksi.
Hingga perputaran uang Jamaludin kembali normal dan malah sekarang mendirikan kios sendiri di rumahnya sebagai pusat oleh-oleh di Kota Kediri.
"Pinjaman itu sudah lunas dan sekarang nambah lagi, hingga saya bermitra dengan BRI. Sekarang pembayaran di kios saya juga bisa dilakuan dengan sistem QRIS BRI dan kalau ada even, kelompok tahu takwa selalu ikut pameran," ungkapnya.
Sementara itu, selain dijual sendiri di rumahnya dan di media sosial, Jamaludin juga memasarkan produk tahu takwa di beberapa kios jajanan pusat oleh-oleh yang ada di Kediri raya.
Dalam satu bulan ia mencatat sekitar 5000 - 7000 biji tahu takwa terjual.
Menurutnya, kunci sukses keberhasilan dalam usaha adalah tekun, semangat dan berani mengambil keputusan untuk kembali berusaha walaupun dalam masa sulit.
"Alhamdulillah, yang penting itu niat dan usahanya, kalau dijalankan dengan benar, pasti ada jalan. Semoga kedepan UMKM tahu takwa di Kediri bisa terus jaya dan dikenal hingga seluruh dunia," tandasnya. (sya/dn)
What's Your Reaction?






