Anis Ingatkan Intervensi Negara Luar di Pilpres 2024: Jangan Jadikan Indonesia Medan Tempur Kepentingan Asing

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengangkat isu sensitif mengenai potensi intervensi dari negara asing dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

24 Aug 2023 - 08:13
Anis Ingatkan Intervensi Negara Luar di Pilpres 2024: Jangan Jadikan Indonesia Medan Tempur Kepentingan Asing
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonensia Anis Matta [SuaraSulsel.id/Dokumentasi Partai Gelora]

Jakarta, (afederasi.com) - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengangkat isu sensitif mengenai potensi intervensi dari negara asing dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Menurut Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, fenomena ini tak bisa diabaikan dan mirip dengan situasi di negara-negara lain, salah satunya Turki.

Anis Matta mengungkapkan bahwa rumor mengenai intervensi asing sudah beredar lama, namun skala intervensi kali ini kemungkinan tidak akan sebesar yang terjadi pada tahun 1998. "Ada obrolan, kalau ada capres sudah punya dukungan sendiri-sendiri yang berbeda-beda. Ada yang bilang Anies Baswedan didukung Amerika, Ganjar Pranowo didukung Tiongkok, dan Prabowo Subianto didukung Rusia. Tapi ini kan katanya," kata Anis Matta kepada wartawan pada Rabu (23/8/2023).

Ia menyatakan bahwa Pilpres 2024 merupakan momentum yang berbeda dari pemilihan sebelumnya. Anis mengaitkannya dengan serangkaian pemilu global, seperti pemilu di Taiwan pada Januari, Rusia pada Maret, dan Amerika pada November. Ia mengungkapkan, "Jadi 2024 ini adalah momentum, pemilu kekuatan global, pertarungan global."

Anis menyoroti pertarungan kekuatan global yang terlihat pada Pemilu Taiwan di Januari 2024. Pada saat itu, Amerika Serikat dan China memiliki calon masing-masing, sehingga perpecahannya sangat mencolok. Pertarungan ini juga berdampak pada aspek keamanan, apakah akan mengarah pada konflik atau perdamaian.

Selain itu, Anis menekankan bahwa Amerika dan China memiliki kepentingan masing-masing di Indonesia, dan hal ini mempengaruhi posisi Indonesia sebagai negara netral dengan demokrasi yang tidak terlalu dominan.

Anis juga memperingatkan adanya potensi permintaan bantuan asing dari dalam negeri untuk memenangkan Pilpres 2024. Intervensi asing mungkin tidak langsung dilakukan, namun atas permintaan dari dalam negeri. "Kekuatan-kekuatan yang ada di sini justru yang memancing orang lain untuk datang sebagai alat pertolongan," ujarnya.

Dalam konteks ini, Anis berharap agar calon presiden yang berkompetisi dalam Pilpres 2024 tetap merdeka secara politik, geopolitik, teknologi, dan ideologi. Ia juga mengajak agar negara Indonesia tidak menjadi medan pertempuran untuk kepentingan asing dan tetap menjaga kedaulatan dalam proses pemilihan.

Anis menegaskan bahwa intervensi asing mungkin terjadi tidak hanya karena inisiatif asing itu sendiri, melainkan juga karena permintaan dari dalam negeri yang ingin memenangkan Pilpres dan menduduki posisi presiden. "Jadi jangan nyalahin orang kalau, kita sendiri yang minta diintervensi orang lain," tegasnya. Dengan penjelasan ini, diharapkan pemahaman tentang berbagai model intervensi asing semakin jelas. (mg-1/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow