51 Tewas, Belasan Hilang Imbas Banjir di Filipina

02 Jan 2023 - 19:19
51 Tewas, Belasan Hilang Imbas Banjir di Filipina
Seorang wanita membersihkan rumahnya dari lumpur akibat banjir yang disebabkan di Kota Marikina, Metro Manila, Filipina. (ilustrasi)

Filipina, (afederasi.com) – Banjir besar yang melanda beberapa negara bagian Filipina, menewaskan 51 orang, dan 19 warga lainnya dinyatakan hilang. Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional, mengatakan, hingga saat ini penduduk yang terdampak masih mengungsi di tempat aman.

“Beberapa warga masih memilih bertahan di tempat pengungsian,”terang Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dalam keterangan tertulis.

Sejumlah foto-foto di media sosial menunjukkan, sejumlah warga di provinsi Misamis Occidental di Mindanao Utara menyapu lumpur tebal dari lantai rumah-rumah mereka. Di desa tepi pantai Cabol-anonan, pohon kelapa terlihat tumbang dan gubuk-gubuk yang terbuat dari bahan ringan hampir rata dengan tanah.

Wilayah Mindanao Utara melaporkan 25 kematian. Sebagian besar korban tewas akibat tenggelam dan tanah longsor, dan di antara mereka yang hilang adalah sejumlah nelayan yang kapalnya terbalik.

Banjir telah surut di sebagian besar wilayah yang dilanda cuaca buruk yang mengganggu perayaan Natal di Filipina bagian timur, tengah, dan selatan. Tetapi lebih dari 8.600 dari hampir 600.000 orang yang terdampak tetap berada di tempat-tempat penampungan darurat.

Lebih dari 4.500 rumah, selain jalan dan jembatan, rusak akibat banjir, dan beberapa daerah masih mengalami gangguan listrik dan pasokan air.

Pemerintah mengirim makanan dan kebutuhan pokok lainnya kepada penduduk yang terkena banjir, mengerahkan alat-alat berat untuk operasi pembersihan, dan menyediakan lembaran besi dan perlengkapan perbaikan tempat tinggal.

Tim dari ibu kota Manila dikirim untuk membantu masyarakat yang mengalami keterbatasan akses ke air bersih dengan membuat sistem penyaringan air.

Setidaknya 22 kota dan kabupaten telah menyatakan keadaan bencana, kata dewan penanggulangan bencana. Langkah ini akan memungkinkan pencairan dana darurat dan mempercepat upaya rehabilitasi.

Garis geser titik di mana udara hangat dan dingin bertemu  memicu hujan lebat di beberapa bagian negara itu pekan lalu, menyebabkan banjir. (mhd)

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow