3.241 Mahasiswa Ikuti Seleksi Wawancara Beasiswa Indonesia Bangkit
Seleksi program Beasiswa Indonesia Bangkit telah mencapai tahap penting, yakni seleksi wawancara.

Tangerang, (afederasi.com) - Seleksi program Beasiswa Indonesia Bangkit telah mencapai tahap penting, yakni seleksi wawancara. Para peserta yang berhasil melalui seleksi administrasi dan tes bakat skolastik kini bersiap untuk menghadapi tahap wawancara yang menentukan kelanjutan mereka dalam program ini.
Menurut Plt Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Sidik Sisdiyanto, antusiasme terhadap program BIB 2023 sangat tinggi. Lebih dari 13.000 mahasiswa mendaftar untuk mengikuti program ini. Rincian pendaftarannya adalah 5.280 peserta untuk program S1, 4.368 peserta untuk program S2, dan 3.724 peserta untuk program S3.
"Sesudah melalui tahap seleksi administrasi dan tes bakat skolastik, sejumlah 3.241 mahasiswa berhasil melanjutkan ke tahap wawancara dalam program Beasiswa Indonesia Bangkit," ungkap Sidik Sisdiyanto saat membuka Rapat Koordinasi Program Beasiswa di Madrasah, Tangerang Selatan, pada hari Senin (21/8/2023).
Rapat Koordinasi yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 21 hingga 23 Agustus 2023, merupakan tahap seleksi wawancara bagi calon mahasiswa yang berambisi untuk memperluas karier, pengalaman, dan jaringan kampus, baik di dalam maupun di luar negeri.
Sidik menjelaskan bahwa program Beasiswa Indonesia Bangkit adalah bagian dari upaya Kementerian Agama untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di madrasah. Program ini dikoordinasikan oleh Kementerian Agama dengan kerjasama dari LPDP Kementerian Keuangan.
"Dengan usaha yang dilakukan saat ini, kita bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dalam kualitas sumber daya manusia di lingkungan madrasah di Indonesia. Program BIB diharapkan dapat berkontribusi besar dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi siswa-siswi madrasah," paparnya.
Sidik melanjutkan, "Program ini adalah langkah yang signifikan untuk mendukung percepatan target pembangunan nasional. Ada tiga manfaat utama yang diperoleh dari program ini, yaitu Keterbukaan Akses Pendidikan Tinggi, Pengembangan Potensi Warga Madrasah, dan Investasi Masa Depan."
Ia menekankan bahwa setiap siswa madrasah memiliki hak untuk bermimpi dan meraih cita-cita tinggi. Namun, kenyataannya banyak dari mereka dihadapkan pada keterbatasan finansial dalam meraih pendidikan berkualitas, terutama bagi siswa miskin atau yang tinggal di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T). Oleh karena itu, negara memiliki tanggung jawab untuk memberikan solusi agar aspirasi mereka dapat diwujudkan.
"Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama berperan serta dalam mengambil langkah nyata untuk melakukan sosialisasi program Beasiswa Indonesia Bangkit secara luas di seluruh madrasah di Indonesia," tegasnya.
"Ia harus dipastikan bahwa setiap madrasah memiliki pengetahuan tentang cara mengakses informasi mengenai program ini, dan tidak ada satupun yang ditinggalkan. Mari bersama-sama memastikan akses terbuka terhadap informasi Program Beasiswa Indonesia Bangkit bagi para generasi muda kita di madrasah," pungkasnya. (mg-3/jae)
What's Your Reaction?






