Polisi Bakal Tindak Penimbun Sembako Jelang Nataru

16 Dec 2022 - 14:14
Polisi Bakal Tindak Penimbun Sembako Jelang Nataru
Salah satu pedagang di Pasar tradisional Pamenang Pare. (foto : isa/afederasi.com).

Kediri, (afederasi.com) - Kepolisian Resor (Polres) Kediri memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam penimbunan bahan pokok jelang Natal dan tahun baru 2023 di Kediri bakal diproses dan diperiksa sesuai dengan ketentuan hukum. 

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra melalui Kanit Tipidter Satreskrim Polres Kediri Ipda Dobi Hariyandri mengatakan, pemeriksaan akan dilakukan terhadap pihak-pihak yang diketahui melakukan penimbunan mulai dari pembeli, pedagang, instansi pemerintah hingga pihak ketiga yang bekerja sama. 

"Yang pasti akan ditindak mulai dari hulu ke hilir," katanya, Jum’at (16/12/2022).

Dalam memastikan ketersediaan bahan pokok di masyarakat, lanjut Dobi pengawasan telah dilakukan oleh Satgas Pangan Kabupaten Kediri dengan menggandeng pihak TNI Polri untuk mengecek di pasar. Hasilnya, sejumlah komoditas mulai dari terlur, beras, daging ayam mengalami kenaikan harga. Namun begitu masih cenderung normal dan ketersediaan masih ada. 

"Kemarin kita turun di pasar bersama dinas terkait dan hasilnya memang ditemukan harga kebutuhan pokok cenderung meningkat, namun stok kebutuhan pokok masih normal dan stabil," tutur Ipda Dobi.

Lebih lanjut Ipda Dobi, menambahkan ada beberapa tahapan sebelum dilakukan pemeriksaan, mulai dari imbauan sampai kepada tindakan-tindakan secara hukum jika memang tergolong pelanggaran berat.

"Apabila di kemudian hari nanti terdapat kelangkaan pada barang pokok dan ditemukan oknum yang menimbun maka akan melakukan penindakan sesuai undang-undang yang berlaku, yakni undang-undang pangan dan perdagangan pasal 107 dengan ancaman 5 tahun," jelas Ipda Dobi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan, Ar'bai mengatakan tren kenaikan harga pangan jelang nataru ini masih terpantau normal dari tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah karena jumlah permintaan konsumen yang mencapai kenaikan 10 persen. 

"Temuan di pasar dan swalayan, stok komoditas pangan tercukupi, artinya kebutuhan terpenuhi, selain itu permintaan masyarakat tahun ini juga masih stabil belum ada lonjakan signifikan," paparnya. 

Usai paparan tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut bersama dinas terkait seperti Dinas Pertanian dan Perdagangan untuk memastikan langkah dan kebijakan selanjutnya. Pihaknya memastikan kebutuhan pangan di Kabupaten Kediri akan aman hingga awal tahun 2023 mendatang. 

"Kita akan koordinasi, nanti akan kita lakukan langkah apa saja yang akan diambil, biasanya kita mengadakan bazar murah, seperti bulan November dan awal Desember lalu ada total ada 24 titik, dengan harapan agar pangan yang mengalami kenaikan bisa terkendali," urainya. (sya/dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow