PLN IP Sebut PLTU Suralaya Kelola Emisi dengan Baik, Nih Buktinya

General Manager PT PLN Indonesia Power (IP) PGU Suralaya, Irwan Edi Syahputra Lubis, mengonfirmasi keberhasilan PLTU Suralaya dalam pengelolaan emisi yang sangat baik.

13 Sep 2023 - 09:11
PLN IP Sebut PLTU Suralaya Kelola Emisi dengan Baik, Nih Buktinya
PLTU Suralaya di Banten. [Suara.com/Yandhi Deslatama]

Cilegon, (afederasi.com) - General Manager PT PLN Indonesia Power (IP) PGU Suralaya, Irwan Edi Syahputra Lubis, mengonfirmasi keberhasilan PLTU Suralaya dalam pengelolaan emisi yang sangat baik. Prestasi ini dibuktikan dengan penganugerahan proper emas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Lubis menjelaskan bahwa dalam lima tahun terakhir, PLTU Suralaya telah konsisten dalam mengelola emisi hingga mendekati 100%. Di pembangkit ini, sistem Electrostatic Precipitator/ESP dan Continuous Emission Monitoring System/CEMS telah terpasang secara efektif.

Lubis menambahkan, "Kami juga memanfaatkan Fly Ash and Bottom Ash/FABA dari PLTU untuk mendorong perkembangan ekonomi masyarakat sekitar dan membangun infrastruktur desa, termasuk pembangunan jalan, jembatan, paving, dan tetrapod untuk pengendalian banjir serta abrasi."

Selain itu, PLTU Suralaya telah mengusung berbagai inovasi yang memungkinkannya menjalankan operasi bisnisnya dengan sukses. Dalam operasionalnya, PLTU Suralaya sangat memperhatikan prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG) dengan fokus pada pengurangan emisi gas buang dari pembangkit.

Irwan Edi Syahputra Lubis juga mencatat bahwa PLN IP telah menerapkan konsep 9R, yang mencakup Refuse, Rethink, Reduce, Reuse, Repair, Refurbish, Remanufacture, Repurpose, Recycle, dan Recover, untuk mengelola efek industri yang dihasilkan. Menurutnya, konsep ini menggambarkan sinergi dalam upaya pencegahan hingga pengolahan efek industri.

"Inovasi yang kami terapkan bukan hanya meningkatkan kinerja perusahaan tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat," ungkapnya.

Tidak hanya itu, pengelola PLTU Suralaya juga aktif dalam menjaga ekosistem di sekitar wilayah pembangkit. Indeks Keanekaragaman Hayati tetap terjaga pada level 2-3, menunjukkan stabilitas ekosistem tanpa tekanan yang berarti. Hal ini dicapai dengan upaya seperti pendirian penangkaran hewan yang terancam punah dan program penanaman mangrove.

Menurut Lubis, inovasi yang diterapkan oleh perseroan saat ini telah mencapai tingkat ideal, memberikan dampak positif bagi bisnis, lingkungan, dan masyarakat secara keseluruhan. "Inovasi harus mengutamakan kepentingan masyarakat luas, bukan hanya bisnis semata," tegasnya.(mg-2/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow