Dukung Asta Cita, Petani Hutan Lamongan Hijaukan 50 Hektar Lahan dengan Tanaman Produktif

19 Dec 2025 - 19:02
Dukung Asta Cita, Petani Hutan Lamongan Hijaukan 50 Hektar Lahan dengan Tanaman Produktif
Petani Hutan Lamongan Hijaukan Lahan Dukung Asta Cita. (Iyan Farikh/afederasi.com)

Lamongan, (afederasi.com) – Kelompok Tani Hutan (KTH) Mugomulyo di Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan, menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga kelestarian alam sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Mereka melakukan aksi reboisasi massal di atas lahan perhutanan sosial seluas 50 hektar dengan menanam berbagai jenis pohon produktif. Jum'at (19/12/2025).

Kegiatan ini bukan sekadar penghijauan biasa. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan dan energi melalui pemanfaatan lahan secara optimal.

Aksi penanaman ini dilakukan secara kolaboratif, melibatkan masyarakat setempat, jajaran Forkopimcam Sukorame, serta perwakilan penyuluh kehutanan dari Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Bojonegoro.

Selain untuk mengembalikan fungsi hutan, kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan Fasilitasi Agroforestri Pangan dan Energi. Program dari Kementerian Kehutanan ini dirancang untuk mengintegrasikan pengelolaan hutan dengan tanaman pangan, energi, dan kayu dalam satu bentang lahan yang sama.

Sistem Agroforestri diharapkan menjadi solusi adaptif terhadap keterbatasan lahan, sekaligus menciptakan ekonomi hijau yang berkelanjutan bagi masyarakat pinggiran hutan.

Purwo Yulianto, Penyuluh Kehutanan CDK Bojonegoro, menjelaskan bahwa program ini merupakan strategi untuk memberikan manfaat ekonomi ganda bagi petani hutan tanpa merusak ekosistem.

"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya sekadar menanam pohon, tetapi benar-benar menciptakan sumber pendapatan ganda bagi masyarakat, baik dari hasil hutan, pangan, maupun energi. Ini adalah langkah konkret kita untuk mendukung swasembada pangan dan energi nasional melalui pemanfaatan lahan hutan secara produktif dan mandiri," ujar Purwo Yulianto.

Ia menambahkan bahwa melalui skema KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial), masyarakat diberdayakan dengan dukungan bibit, fasilitas, dan teknologi agar mampu mengelola hutan secara mandiri. (yan)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow