Ratusan Personel Gabungan Siaga, Operasi Lilin Semeru 2025 Digelar di Trenggalek
Trenggalek, (afederasi.com) – Polres Trenggalek resmi menggelar Operasi Lilin Semeru 2025 sebagai langkah strategis pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Operasi kepolisian terpusat ini akan berlangsung selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
Sebanyak 288 personel gabungan dikerahkan dalam operasi tersebut. Ratusan personel itu terdiri dari 150 anggota Polri serta 138 personel dari berbagai instansi terkait, antara lain TNI, Polisi Militer, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Orari, Senkom, RAPI, hingga Pramuka.
Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki memimpin langsung apel gelar pasukan yang digelar di halaman Mapolres Trenggalek, Jumat (19/12/2025). Apel tersebut menjadi penanda dimulainya Operasi Lilin Semeru 2025, yang ditandai dengan penyematan pita operasi kepada perwakilan personel.
Dalam amanatnya, AKBP Ridwan menegaskan bahwa perayaan Nataru merupakan agenda nasional tahunan yang selalu diiringi dengan peningkatan mobilitas dan aktivitas masyarakat, baik untuk keperluan ibadah, silaturahmi keluarga, maupun berwisata.
“Apel gelar pasukan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan personel maupun sarana prasarana dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru. Polri, dengan dukungan seluruh stakeholder terkait, melaksanakan Operasi Lilin Semeru 2025 selama 14 hari,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Polres Trenggalek bersama instansi terkait telah melakukan pemetaan terhadap berbagai potensi kerawanan, mulai dari gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), keselamatan dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas), hingga potensi bencana alam.
Pada aspek lalu lintas, Polri bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait pembatasan operasional angkutan barang, penerapan rekayasa lalu lintas, serta pengendalian arus penyeberangan laut selama periode Nataru.
“SKB tersebut harus dipedomani dan dilaksanakan secara konsisten di lapangan,” tegas Kapolres.
Pengamanan juga difokuskan pada kawasan wisata dan akses menuju objek wisata. Optimalisasi pengaturan lalu lintas, penyediaan lahan parkir, penataan jalur keluar-masuk kendaraan, serta pengelolaan area pedagang menjadi perhatian utama guna mencegah kepadatan dan menjamin keselamatan pengunjung.
Sementara itu, pada sisi kamtibmas, sterilisasi lokasi ibadah menjadi prioritas untuk memastikan pelaksanaan Natal berlangsung aman dan khidmat. Polres Trenggalek juga melibatkan unsur masyarakat dan organisasi keagamaan sebagai wujud sinergi dan toleransi antarumat beragama.
Terkait potensi bencana alam, jajaran kepolisian menyiapkan langkah antisipatif melalui kesiapsiagaan tim tanggap bencana serta dukungan sarana dan prasarana. Hal ini mengingat potensi longsor dan banjir yang dapat terjadi di sejumlah ruas jalan utama, jalur alternatif, maupun akses menuju objek vital.
“Untuk mendukung respons cepat, kami mengoptimalkan layanan darurat Kepolisian 110 sebagai sarana utama menerima laporan dan permintaan bantuan dari masyarakat,” imbuhnya.
Guna memaksimalkan pelayanan, Polres Trenggalek mendirikan tiga pos utama, yakni satu Pos Pelayanan (Pos Yan) di kawasan Agro Park serta dua Pos Pengamanan dan Pelayanan (Pos Pamyan) di Simpang Empat Durenan dan Watulimo. Selain itu, sejumlah pos pantau juga disiapkan di Anjungan Cerdas Bendungan Nglinggis Tugu, Panggul, Munjungan, dan Jalur Lintas Selatan (JLS) Watulimo.
AKBP Ridwan menegaskan, keberhasilan pengamanan Nataru merupakan tanggung jawab bersama seluruh unsur yang terlibat. Ia pun berpesan kepada seluruh personel agar menjaga soliditas, sinergitas, serta kesehatan selama bertugas.
“Jadikan pelayanan Nataru sebagai kebanggaan dan niatkan setiap tugas sebagai ladang ibadah,” pungkasnya.(pb/dn)
What's Your Reaction?


