Pertunjukan Tarian Tradisional, Semarakkan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Pemkab Tulungagung
Pertunjukan dari berbagai kesenian tradisional warnai upacara penurunan bendera Merah Putih pada HUT Kemerdekaan RI ke-78, di halaman kantor Pemkab Tulungagung.
Tulungagung, (afederasi.com) - Pertunjukan dari berbagai kesenian tradisional warnai upacara penurunan bendera Merah Putih pada HUT Kemerdekaan RI ke-78, di halaman kantor Pemkab Tulungagung, Kamis (17/8/2023) sore.
Dari pantauan afederasi.com, sebelum dimulainya upacara penurunan bendera sang saka merah putih pada pukul 16.00 WIB, terdapat hiburan yang ditampilkan yakni pada saat prosesi Serenade yang dihadiri Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo dan Wakil Bupati Tulungagung Gatot Sunu Wibowo beserta tamu undangan dan Jajaran Forkopimda dengan penampilan tari kolosal yakni tari Reog Kendang yang menjadi tarian budaya khas Kabupaten Tulungagung.
Kemudian, penampilan dilanjutkan dengan Jaranan Pegon yang mana saat ini sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Tak Benda (CBTB), dimana originalitas jaranan tersebut masih tetap dipertahankan sampai sekarang.
Selanjutnya, ada penampilan Jaranan Senterewe yang mana sudah dilakukan oleh masyarakat Tulungagung sejak tahun 1955 silam dan masih bertahan sampai sekarang di Kabupaten Tulungagung.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan pada peringatan HUT ke 78 Republik Indonesia ini, pihaknya menekankan atas pentingnya perayaan hari kemerdekaan untuk mengingat kembali perjuangan nenek moyang dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Hal ini tentunya dibayar mahal dengan banyaknya pahlawan yang rela menumpahkan darahnya pada medan pertempuran demi meraih sebuah kemerdekaan.
"Maka dari itu saat pengibaran diibaratkan seperti perayaan kemerdekaan sedangkan saat penurunan bendera disimbolkan sebagai sikap mengenang gugurnya para tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam meraih kemerdekaan Indonesia," jelas Maryoto Birowo, Kamis (17/8/2023).
Dengan berhasil diraihnya kemerdekaan ini, sudah seharusnya para generasi penerus bangsa ini harus bisa lebih mencintai tanah airnya dan terus meningkatkan serta penjaga semangat patriotisme. Dengan begitu, perjuangan para pahlawan kala berjuang demi kemerdekaan seolah tidak sia-sia.
Selain itu, pada momen hari kemerdekaan ini, terdapat beberapa ASN yang mendapatkan penghargaan atas pengabdiannya selama 10 tahun lebih. Kemudian, pihaknya juga memberikan remisi kepada ratusan narapidana di Tulungagung dan diharapkan agar mereka tidak mengulang kesalahannya
"Kita harus semakin solid agar Indonesia maju dan mencapai keberhasilan sebagai bangsa yang besar. Kami juga yakin para narapidana yang mendapat remisi bisa hidup lebih baik ketika kembali ke masyarakat," pungkasnya.(riz/dn)
What's Your Reaction?






