Perang Palestina: Mengupas Perbedaan Hamas dan Fatah dalam Konflik Gaza

Perang Palestina antara Hamas dan Israel terus meluas, mengakibatkan korban sipil yang tak terhitung jumlahnya di wilayah Gaza.

17 Oct 2023 - 11:20
Perang Palestina: Mengupas Perbedaan Hamas dan Fatah dalam Konflik Gaza
Warga Palestina membawa bendera Hamas saat pemakaman Rashid Abu Ara, remaja 16 tahun yang tewas dalam bentrokan dengan militer Israel di Aqaba, dekat Nablus, Tepi Barat, Rabu (12/5/2021). [AFP/Jaafar Ashtiyeh]

Aqaba, (afederasi.com) - Perang Palestina antara Hamas dan Israel terus meluas, mengakibatkan korban sipil yang tak terhitung jumlahnya di wilayah Gaza. Organisasi Hamas, yang saat ini memerintah Gaza setelah kemenangan dalam pemilu legislatif tahun 2006, menjadi fokus perhatian dalam konflik ini.

Hamas, didirikan pada tahun 1987 oleh Syeikh Ahmad Yassin setelah terjadinya pemberontakan Palestina yang dikenal sebagai Intifada Pertama, memiliki tujuan utama untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel. Mereka bersumpah untuk melaksanakan tugas ini sebagai setiap Muslim.

Saat ini, Gaza tengah mengalami krisis kemanusiaan yang parah dengan kelangkaan makanan, listrik, air bersih, dan peralatan medis akibat serangan Israel. Ribuan orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi.

Hamas selalu menerapkan kekerasan dalam aksinya, terutama dalam klaim kemerdekaan Palestina. Organisasi ini terus melancarkan serangan balasan, bahkan setelah pemimpin utamanya, Syeikh Ahmad Yassin, tewas pada tahun 2004 akibat serangan yang diakui oleh Israel.

Berbeda dengan Hamas, Fatah merupakan organisasi politik dan militer Arab-Palestina yang lebih mengidentifikasi perjuangan kemerdekaan Palestina dengan cara gerilya dan diplomasi damai. Didirikan pada tahun 1956, Fatah telah memainkan peran penting dalam proses perdamaian Oslo yang membawa berdirinya Otoritas Palestina.

Fatah mengakui negara Israel, menolak terorisme, dan mendukung perdamaian Palestina-Israel melalui Solusi Dua Negara. Mereka melakukan negosiasi dengan Israel dan berhasil mencapai perjanjian perdamaian Oslo pada tahun 1993. Meskipun basis besar bagi Fatah berada di Gaza, kekuasaan mereka mulai tergeser ketika Mahmoud Abbas terpilih sebagai pemimpin PLO pada tahun 2005.(mg-2/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow