Pemkab Tulungagung Gencarkan Vaksinasi PMK, Usulkan Tambahan 50 Ribu Dosis
Tulungagung, (afederasi.com) – Pemerintah Kabupaten Tulungagung terus berupaya mengendalikan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayahnya. Pada awal Januari 2025, Pemkab Tulungagung telah menerima 11.750 dosis vaksin PMK dari Pemprov Jatim. Namun, jumlah tersebut masih belum mencukupi kebutuhan vaksinasi bagi hewan ternak di daerah tersebut.
Guna memenuhi target vaksinasi, Pemkab Tulungagung kembali mengusulkan tambahan 50.000 dosis vaksin PMK kepada Pemprov Jatim pada Kamis (30/01/2025). Kabid Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Tulungagung, Tutus Sumaryani, mengungkapkan bahwa estimasi pengiriman vaksin tambahan ini akan dilakukan sekitar pertengahan Februari 2025.
“Kami telah mengusulkan 50.000 dosis, semoga bisa mendapatkan lebih dari itu. Suplai vaksin sebelumnya sebanyak 11.750 dosis sudah habis terdistribusi,” ujar Tutus, Kamis (30/1/2025).
Vaksin yang diperoleh nantinya akan diberikan kepada sapi yang belum pernah divaksinasi serta sapi yang memerlukan dosis booster. Idealnya, vaksinasi PMK dilakukan dua kali dalam setahun untuk memastikan perlindungan maksimal terhadap hewan ternak.
“Distribusi vaksin ini akan difokuskan untuk booster serta sapi baru yang belum mendapatkan vaksinasi sama sekali,” jelasnya.
Tutus menambahkan, Kabupaten Tulungagung menjadi salah satu daerah yang mendapatkan suplai vaksin terbanyak karena vaksinasi lebih difokuskan pada pencegahan. Wilayah dengan tingkat penyebaran PMK tinggi justru tidak dapat dilakukan vaksinasi.
“Jumlah sebaran kasus PMK turut mempengaruhi suplai vaksin yang didapatkan oleh masing-masing wilayah,” tuturnya.
Selain PMK, sejumlah penyakit lain juga menjadi perhatian, terutama pada musim penghujan. Penyakit seperti Bovine Ephemeral Fever (BEF) dan antraks berpotensi muncul pada hewan ternak. Oleh karena itu, vaksinasi untuk kedua penyakit tersebut tetap dilakukan sebagai langkah preventif.
“BEF memiliki gejala yang hampir mirip dengan PMK, sehingga vaksinasi rutin tetap dilakukan. Begitu pula dengan antraks, yang vaksinasinya masih berjalan setiap tahunnya,” ungkapnya.
Saat ini, penyebaran antraks di Tulungagung masih dalam kondisi terkendali. Sasaran utama vaksinasi antraks adalah daerah dengan populasi sapi perah dan sapi potong yang tinggi.
“Tahun ini, Tulungagung mendapatkan suplai 5.000 dosis vaksin antraks,” pungkas Tutus.(riz/dn)
What's Your Reaction?


