Kunjungan 3 Kota Sehat Pameran Layanan Sikesta dan PSC RSUD dr. Iskak

Tulungagung, (afederasi.com) - Kabupaten Tulungagung menjadi tuan rumah kunjungan tiga kota sehat yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Tujuan kunjungan mereka adalah untuk saling berbagi informasi mengenai layanan kesehatan yang ada di Tulungagung serta bertukar pengalaman dalam pengembangan pelayanan kesehatan.
Ketiga kota yang datang dalam kunjungan ini adalah Kabupaten Sumedang, Kota Surabaya, dan Kota Bogor. Didampingi oleh perwakilan Kementerian Kesehatan, mereka berkunjung ke Tulungagung pada Kamis (10/08/2023). Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari instruksi dari Kemenkes untuk mewujudkan pertukaran informasi dan perkembangan pelayanan kesehatan antara empat kota/kabupaten sehat yang ada di Indonesia, termasuk Tulungagung.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Kasil Rohmat, menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan telah menetapkan empat kota/kabupaten sehat yang diharapkan dapat saling melengkapi dan bertukar keunggulan. Tujuannya adalah untuk menciptakan acuan bagi kabupaten atau kota lain di seluruh Indonesia dalam pengembangan layanan kesehatan.
Dalam kunjungan ini, Kabupaten Tulungagung memamerkan salah satu inovasi pelayanannya, yaitu Sistem Informasi Kesehatan Terpadu (Sikesta), yang telah berjalan selama tiga tahun. Sikesta memungkinkan semua fasilitas kesehatan di Tulungagung untuk mengakses data pasien dan riwayat penyakit mereka. Dengan adanya sistem ini, pemantauan perkembangan perawatan pasien dapat dilakukan secara terintegrasi oleh Puskesmas dan bidan desa.
Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Sp.B., FINAC, M.Kes. menjelaskan bahwa dalam kunjungan ini, peserta disajikan dengan program konsep Smart Health City. “Konsep kota pintar (smart city) memang umum, namun konsep kota pintar dalam bidang kesehatan (smart health city) adalah yang luar biasa. Kami telah menerapkan konsep ini, di mana siapa pun yang berkunjung ke Kabupaten Tulungagung dan tiba-tiba mengalami masalah kesehatan, dapat langsung menerima layanan kesehatan,” ungkap dr. Supriyanto.
Konsep Smart Health City ini merupakan inovasi yang terintegrasi dengan sistem layanan cepat, yang tidak hanya membantu pasien yang sakit, tetapi juga para korban bencana, kecelakaan, hingga kasus KDRT.
Keunggulan layanan kesehatan dari masing-masing kabupaten/kota sehat ini akan dihadirkan oleh Menteri Kesehatan dalam sebuah forum mengenai kota pintar (smart city) di Korea. Diharapkan bahwa upaya nyata dalam pengembangan pelayanan kesehatan yang telah diimplementasikan oleh RSUD dr. Iskak dan Kabupaten Tulungagung dapat menjadi contoh inspiratif bagi kabupaten-kabupaten lain di Indonesia. (jae)
What's Your Reaction?






