KBRI Seoul Lakukan Penyisiran Korban Tragedi Itaewon
Korea Selatan, (afederasi.com) - Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI di Seoul, Korea Selatan, terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat dan sejumlah rumah sakit untuk mencari informasi adanya WNI yang menjadi korban dalam insiden pesta Halloween di Itaewon.
“Kami terus mencari dan menggali informasi, kemungkinan adanya WNI lain yang menjadi korban dalam insiden tersebut,”jelas pihak KBRI.
KBRI di Seoul juga terus berkomunikasi dengan organisasi masyarakat, termasuk tim Gerak Cepat dan Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (PERPIKA) guna memantau jika ada WNI yang terdampak oleh insiden tersebut.
Hal tersebut dinilai penting karena hingga Selasa (1/11/2022), jumlah korban meninggal terus bertambah dan telah mencapai 155 orang. Selain itu, lebih dari 150 orang mengalami luka ringan, dan 30 orang lainnya menderita luka parah. Termasuk di antara korban luka-luka itu adalah dua WNI – yang berinisial AR dan CA.
AR sempat dirawat di Korea University Anam Hospital, sementara CA dirawat di Seobuk Hospital. Keduanya kini telah diizinkan pulang.
“Sejauh ini informasi dari otoritas Korea Selatan menyebutkan belum teridentifikasi adanya WNI yang menjadi korban meninggal,” demikian petikan pernyataan KBRI di Seoul.
“KBRI di Seoul telah berhasil menghubungi dan memastikan keduanya (berada) dalam kondisi baik dan sedang dalam masa pemulihan,” tambah pernyataan itu.
KBRI di Seoul mengatakan telah menerima informasi dari pihak berwenang bahwa dari 155 orang yang meninggal dunia, 26 orang di antaranya adalah warga negara asing yang berasal dari 14 negara. Lima orang diketahui berkewarganegaraan Iran. Korban tewas lainnya adalah empat warga negara China, empat warga Rusia, dua warga Amerika Serikat, 2 warga Jepang, dan masing-masing satu orang yang berasal dari Prancis, Australia, Vietnam, Uzbekistan, Norwegia, Kazakhstan, Thailand, Sri Lanka dan Austria.
Jenazah korban insiden di Itaewon itu ditempatkan di Yongsan-gu Wonhyoro Dalmokjok serta 18 rumah sakit lain di Seoul, antara lain adalah RS Suncheong Hanyang, RS Idea Mokdong, RS Gangbuk, RS Samsung University, RS St. Mary Yeouido, dan RS Chungang University.
Menyusul tragedi tersebut, Pemerintah Korea Selatan telah menetapkan satu minggu masa berkabung nasional, dari tanggal 30 Oktober hingga 5 November.
Berbagai promosi dan acara terkait perayaan Halloween di seluruh Korea Selatan telah dibatalkan. Termasuk berbagai pertunjukkan budaya, konser dan festival yang dibatalkan selama masa berkabung nasional. (ans)
What's Your Reaction?