Upaya Perdamaian Intensif AS di Gaza: Blinken Ungkap Kemungkinan Gencatan Senjata

16 Mar 2024 - 14:13
Upaya Perdamaian Intensif AS di Gaza: Blinken Ungkap Kemungkinan Gencatan Senjata
Pengungsi Palestina berjalan di tengah puing-puing rumah yang hancur akibat pemboman Israel di kawasan Hamad, sebelah barat Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, 14 Maret 2024. (VOA)

AS - Dalam langkah mendesak menuju perdamaian, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada hari Jumat (15/3/2024) mengumumkan bahwa AS sedang bekerja keras dengan Israel, Qatar, dan Mesir untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Upaya ini termasuk pembicaraan mengenai pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas, dengan Blinken menyatakan optimisme tentang pembicaraan yang sedang berlangsung dan potensi kemajuan dalam beberapa hari mendatang.

Seperti dilansir VOA, Dari Wina, Blinken menyebutkan bahwa Hamas telah mengajukan proposal balasan dan Israel telah mengirim tim perunding ke Qatar untuk melanjutkan diskusi. Ini menandai langkah maju setelah pembicaraan sebelumnya terhenti, menimbulkan kekhawatiran terkait dengan kedekatan bulan suci Ramadan. Kembalinya Israel ke meja perundingan di Gaza, menurut Blinken, mencerminkan kemungkinan dan urgensi mencapai kesepakatan yang tidak hanya akan menghentikan pertempuran tetapi juga memastikan ketersediaan bantuan kemanusiaan yang lebih besar untuk warga Gaza.

Di tengah persiapan operasi militer Israel di kota Rafah, Gaza selatan, Blinken menegaskan bahwa Pemerintahan Biden meminta rencana operasi yang jelas dan memastikan perlindungan terhadap warga sipil. Sementara itu, insiden tragis di Gaza utara menunjukkan realitas kelam konflik tersebut, dengan laporan berbeda mengenai korban tewas dan terluka saat pembagian bantuan kemanusiaan, menegaskan krisis kemanusiaan yang mendalam di Gaza.

UNICEF melaporkan peningkatan dramatis kasus kekurangan gizi akut di kalangan anak-anak Gaza, dengan setidaknya 23 anak dilaporkan meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi dalam beberapa minggu terakhir. PBB menyoroti kesulitan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah utara Gaza sejak dimulainya konflik.

Sementara itu, kapal bantuan "Open Arms" mendekati Gaza, membawa harapan dalam bentuk 200 ton makanan. Ini merupakan langkah penting dalam mencoba membuka koridor maritim baru untuk membawa lebih banyak bantuan ke Gaza, meskipun aktivis kemanusiaan menekankan bahwa hal ini tidak menggantikan kebutuhan untuk membuka lebih banyak jalur darat bagi truk bantuan.

Kemajuan ini di Gaza menandai momen penting dalam usaha diplomatik dan kemanusiaan, sambil mengingatkan pada kompleksitas dan urgensi mengakhiri penderitaan dan memulai proses pemulihan yang panjang bagi warga Gaza.(mhd) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow