Jadi Komoditas Unggulan, Kopi di Kediri Bakal Jadi Oleh-Oleh Khas

Pemerintah Kabupaten Kediri fokus kembangkan komoditas kopi

03 Feb 2023 - 12:51
Jadi Komoditas Unggulan, Kopi di Kediri Bakal Jadi Oleh-Oleh Khas
Salah satu hasil koditas kopi asal Desa Medowo Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri. (foto : isa/afederasi.com).

Kediri, (afederasi.com) - Pemerintah Kabupaten Kediri berencana perluas nilai tambah komoditas kopi dengan merancang program bersama Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI.

Upaya ini dilakukan mengingat tumbuh kembang kopi di Kabupaten Kediri dinilai melimpah. Tak hanya di lereng Wilis, kopi di Kediri juga tumbuh di wilayah timur seperti Kepung, Puncu, dan Medowo.

Kerjasama ini nantinya akan menyasar pada proses produksi hingga hilirisasi kopi. Termasuk dengan adanya rencana penentuan brand kopi asli Kediri beserta bibitnya untuk dipasarkan di bandara baru yang akan beroperasi di Kabupaten Kediri. 

"Kami segera mencoba diversifikasi produk dan industrialisasi. Dengan adanya bandara baru ini harus ada oleh-oleh yang ditunggu," jelas Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Jumat (3/2/2023).

Dari jumlah penduduk lebih dari 1,6 juta jiwa di Kabupaten Kediri, Mas Dhito mengatakan 80 persennya merupakan petani. Sedangkan 30 persen hamparan lahan di wilayahnya adalah pertanian dan perkebunan. Sehingga menjadi penting, lanjutnya, untuk menyiapkan berbagai potensi perkebunan di Bumi Panjalu untuk dijadikan oleh-oleh. 

Mas Dhito berharap dengan adanya pertemuan ini nantinya akan terwujud program-program yang telah dicanangkan. 

"Semoga nantinya pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang betul-betul dirasakan secara konkrit oleh masyarakat," harapnya. 

Sedangkan menurut Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Andi Nur Alamsyah menyebutkan potensi kopi di kabupaten yang akan berusia 1219 tahun di 25 Maret mendatang ini dinilai besar. Dengan potensi tersebut pihaknya berkeinginan untuk ikut mendorong perkebunan partisipatif di Bumi Panjalu. 

"Existing kopi di Kabupaten Kediri sangat maju. Kami ingin hadir juga dalam rangka melakukan peremajaan dan pengembangan kawasan," ungkapnya. 

Dalam pertemuan itu juga hadir Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementrian Pertanian RI, Fadjri Djufri yang mendiskusikan hilirisasi produk kopi di Kabupaten Kediri. 

Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri, Anang Widodo menyebutkan tahun ini pemerintah kabupaten tengah fokus mendirikan warehouse dan packing house untuk hilirisasi kopi. Disisi lahan untuk perkebunan kopi khususnya di lereng wilis yang menjadi pilot projek mengalami peningkatan luasan lahan 23 hektar menjadi sekitar 45 hektar. 

"Harapannya berkembang di akhir tahun ini akan berkembang menjadi 100 hektar lebih," katanya. 

Sebelumnya Kabupaten Kediri telah melakukan ekspor perdana kopi jenis Arabika Wilis ke negara Uni Emirat Arab, pada akhir tahun 2022 kemarin. Kopi Arabika Wilis yang diekspor tersebut merupakan hasil panen dari perkebunan rakyat Desa Jugo Kecamatan Mojo dengan luasan lahan perkebunan kopi arabika saat ini 40 hektare, dimana 24 hektare diantaranya sudah mulai menghasilkan kopi. 

Selain kopi, Pemkab Kediri juga akan mulai menata proses industrialisasi Nanas Kelud sebagai salah satu oleh-oleh khas Kediri. (sya/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow