Dittipidsiber Bareskrim Polri Selidiki Aksi 'Jimbo' pada Situs KPU

Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri telah mengambil langkah serius dalam menyelidiki dugaan kebocoran data pemilih yang diduga terjadi di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) milik kpu.go.id.

29 Nov 2023 - 11:14
Dittipidsiber Bareskrim Polri Selidiki Aksi 'Jimbo' pada Situs KPU
Ilustrasi Hacker. (Unplash)

Jakarta, (afederasi.com) - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri telah mengambil langkah serius dalam menyelidiki dugaan kebocoran data pemilih yang diduga terjadi di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) milik kpu.go.id. Brigjen Pol. Adi Vivid A Bachtiar, Kepala Dittipidsiber Bareskrim Polri, menyatakan bahwa temuan ini berasal dari patroli siber yang dilakukan oleh timnya.

"Dugaan kebocoran data KPU kami temukan dari hasil patroli siber yang dilakukan oleh anggota kami," ujar Vivid dalam keterangan resmi di Jakarta seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com pada Rabu (29/11/2023). Selain itu, pihaknya tengah berkoordinasi dengan KPU, termasuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT), untuk menyelidiki lebih lanjut.

"Saat ini, CSIRT sedang berkoordinasi langsung dengan KPU untuk sekaligus melakukan penyelidikan," tambahnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, menunjukkan kolaborasi antara pihak keamanan siber dan lembaga pemilihan .

Sebelumnya, peretas anonim yang menggunakan nama "Jimbo" menjadi pusat perhatian setelah mengklaim berhasil meretas situs KPU dan mengakses data pemilih. Jimbo membagikan 500 ribu data contoh di situs BreachForums, situs yang umumnya digunakan untuk memperjualbelikan hasil peretasan. Jimbo juga memverifikasi kebenaran data dengan tangkapan layar dari situs cekdptonline.kpu.go.id.

Dalam unggahannya, Jimbo mengungkapkan bahwa dari 252 juta data yang diperolehnya, sebagian terduplikasi. Setelah disaring, ditemukan sekitar 204 juta data unik, jumlah yang mendekati total pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU.

Data yang berhasil diakses oleh Jimbo melibatkan informasi pribadi, seperti nomor induk kependudukan (NIK), nomor kartu keluarga (KK), nomor KTP, nomor paspor pemilih di luar negeri, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, serta kode tempat pemungutan suara (TPS).

Mengenai temuan ini, KPU langsung merespons dengan berkoordinasi bersama Satuan Tugas Siber Pemilu, melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). "Saat ini kami meminta bantuan dari Satgas Siber, sekarang yang bekerja BSSN," kata anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos, yang juga mengonfirmasi bahwa KPU sedang berusaha memastikan keamanan data pemilih pada Pemilu 2024 seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Dengan adanya dugaan kebocoran data yang melibatkan peretas dengan nama "Jimbo," langkah-langkah pencegahan dan investigasi terus diupayakan untuk menjaga integritas dan keamanan proses pemilihan di masa mendatang. (mg-1/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow