BTP Surabaya Preservasi Sinyal Krian di Prajekan Bondowoso, Wujud Pelestarian Aset di Jalur Nonaktif Kalisat - Panarukan
Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Surabaya bersama Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) melaksanakan kegiatan preservasi.

Bondowoso, (afederasi.com) - Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Surabaya bersama Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) melaksanakan kegiatan preservasi atau pelestarian aset berupa sinyal krian di Prajekan, Kabupaten Bondowoso, Minggu (13/8/2023) hingga Senin (14/8/2023).
Pelestarian aset bersejarah perkeretaapian ini berupa pemindahan alat peraga sinyal tebeng tipe krian yang berada di RT 13 RW 05, Dusun Sumpelan Utara, Desa Lumutan, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso.
Sinyal krian ini dipindah dari Prajekan ke Stasiun Krian yang berada di Kabupaten Sidoarjo.
Alat peraga sinyal krian yang ada di lokasi ini dipilih karena kondisinya masih baik, serta lebih terjangkau alat pengangkut untuk mobilisasi.
Humas BTP Kelas I Surabaya Alfaviega Septian Pravangasta menerangkan, pelestarian aset bersejarah perkeretaapian ini dilakukan untuk menjaga agar benda ini dapat terus terpelihara dengan baik.
“Selain untuk edukasi masyarakat bahwa dahulu persinyalan kereta api pada era Hindia Belanda pernah menggunakan sistem ini, juga untuk menjaga agar alat peraga sinyal krian ini tidak rusak termakan usia,” katanya kepada Afederasi, Senin (14/8/2023).
Proses preservasi dimulai dengan menggali sekitar alat peraga sinyal krian untuk melepas pondasinya dan mengangkutnya menggunakan truk.
“Kami sengaja menurunkan di Stasiun Krian karena di stasiun inilah awal alat peraga sinyal tebeng tipe krian dioperasionalkan pada era Staatsspoorwegen di 1898," dalihnya.
Pihaknya berharap, hal ini bisa menjadi sarana edukasi sekaligus tetenger atau landmark Stasiun Krian yang baru
"Karena bersamaan pula dengan pembangunan Jalur Ganda Sepanjang-Mojokerto (JGSM),” tutur pria yang karib disapa Vecga ini.
Sinyal tebeng tipe krian adalah persinyalan modern pertama yang pernah dipergunakan di Hindia Belanda di masa perkeretaapian awal di Indonesia.
"Saat ini, hanya tersedia 6 buah alat peraga sinyal tebeng tipe Krian di Indonesia, dengan 5 di antaranya berada di sepanjang jalur nonaktif Kalisat-Panarukan," sebutnya.
Kelima alat peraga sinyal tebeng tipe krian tersebut berlokasi di Stasiun Nonaktif Panarukan, Stasiun Nonaktif Bonosare, Stasiun Nonaktif Prajekan dan Stasiun Nonaktif Tamanan.
"Untuk alat peraga sinyal tebeng tipe krian yang ada di Stasiun Nonaktif Tamanan juga telah dipreservasi pada tahun lalu oleh Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya bersama IRPS berupa perbaikan tampilan eksterior dan pengecatan, serta pemasangan prasasti," bebernya. (den)
What's Your Reaction?






