350 Anak Istimewa Meriahkan "Serasi

09 Dec 2025 - 19:08
350 Anak Istimewa Meriahkan "Serasi
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bercengkerama dengan anak disabilitas bermain gamelan. (Fahrudin/afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com) – Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 di Kabupaten Gresik berlangsung penuh warna dan kehangatan. Melalui kegiatan bertajuk "Serasi" Semarak Warna-Warni Gresik Inklusi, Pemkab Gresik menegaskan komitmen bahwa tidak ada keterbatasan yang boleh menjadi penghalang bagi setiap anak untuk berkembang.

Kegiatan ini digelar di Halaman Kantor Bupati Gresik ini merupakan kolaborasi antara SLB dan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani hadir bersama Ketua Tim Penggerak PKK, Ny. Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani, untuk membuka rangkaian kegiatan. Suasana menjadi semakin semarak dengan penandatanganan Manifesto Gresik Kabupaten Inklusi dan Parade Serasi yang melibatkan 350 anak istimewa dari 11 SLB dan unit layanan ABK se-Kabupaten Gresik. Penampilan mereka disambut meriah oleh orang tua, guru, dan masyarakat yang hadir.

Dalam sambutannya, Gus Yani sapaan akrab Bupati menegaskan bahwa Gresik terus memperkuat berbagai layanan agar menjadi daerah yang semakin inklusif. Ia menekankan bahwa hak-hak penyandang disabilitas adalah tanggung jawab bersama seluruh OPD dan harus diwujudkan melalui kebijakan yang berpihak.

“Kami ingin memastikan bahwa semua anak berkebutuhan khusus mendapat kesempatan belajar, berkembang, dan hidup di tengah masyarakat tanpa hambatan,” ujarnya.

Gus Yani turut memaparkan sejumlah langkah konkret yang telah dilakukan Pemkab Gresik. Di antaranya, layanan penjemputan khusus bagi anak berkebutuhan khusus yang telah berjalan setahun dan melayani 100 siswa untuk mengikuti pendidikan maupun terapi. Selain itu, Pemkab juga menggelar program pemagangan gratis bagi 136 guru, guna meningkatkan kapasitas pengajaran agar pelayanan pendidikan inklusif semakin optimal.

Upaya inklusivitas di Gresik didukung penuh oleh berbagai dinas. Dinas Tenaga Kerja membuka peluang kerja bagi penyandang disabilitas di perusahaan-perusahaan lokal. Dinas Sosial memastikan ketersediaan alat bantu dan pemenuhan kebutuhan dasar. 

Dinas KBPPA menjalankan program perlindungan anak dan perempuan, termasuk penyandang disabilitas, agar terbebas dari kekerasan dan diskriminasi. Sementara Dispendik memberikan edukasi kepada orang tua agar memahami karakter dan kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus.

Pada kesempatan itu, Gus Yani menyampaikan apresiasi khusus kepada para guru ABK yang ia sebut sebagai “ujung tombak pendidikan inklusif”. Menurutnya, keberhasilan pembangunan sosial bukan hanya ditentukan oleh kebijakan pemerintah, tetapi juga oleh kesungguhan para pendidik dan dukungan seluruh masyarakat.(frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow