Momentum Hakordia, Masyarakat Butuh Bukti, Bukan Seremoni Antikorupsi
Pacitan, (afederasi.com) - Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Pacitan berlangsung dengan harapan besar agar tata kelola pemerintahan semakin bersih dari dugaan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Warga Pacitan, Nur Kholis, menyerukan agar momentum tahunan itu tidak hanya menjadi seremoni, melainkan titik perubahan nyata.
“Hakordia 2025 harus menjadi titik balik. Ini momentum untuk perubahan nyata Kabupaten Pacitan bebas dari praktik KKN,” ujar Nur Kholis, Sabtu, 6 Desember 2025.
Ia mengajak masyarakat untuk mengambil peran dalam pemberantasan korupsi sebagaimana amanat undang-undang.
“Peran masyarakat sangat menentukan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN,” tambahnya.
Nur Kholis juga menyoroti berbagai isu yang selama ini ramai dibahas publik, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga pengelolaan keuangan daerah.
Ia menyebut sektor konstruksi sebagai area yang paling rentan penyimpangan.
“Kerawanan penggunaan APBD di sektor konstruksi sangat rentan penyimpangan,” paparnya.
Menurutnya, berbagai persoalan tersebut menjadi alasan kuat mengapa gerakan masyarakat dalam mengawasi pemerintah harus diperkuat.
“Banyak sekali dugaan permasalahan yang mengarah pada perilaku koruptif. Maka Hakordia tahun ini harus menjadi momentum kebangkitan masyarakat dalam berperan penting memberantas korupsi demi kemajuan dan kesejahteraan warga,” ujarnya.
Warga lainnya, Rahmat, menilai bahwa kegiatan seremonial antikorupsi tidak cukup menjawab keresahan masyarakat.
“Acara seperti besar bagus, tapi masyarakat ingin melihat bukti nyata. Itu yang kasus korupsi yang seret 14 saksi bagaimana tindak lanjutnya?” sergahnya.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada penjelasan rinci mengenai langkah atau rekomendasi resmi yang telah dikeluarkan.
“Yang dibutuhkan masyarakat bukan hanya imbauan, tapi keterbukaan hasil pengawasan. Kalau memang ada audit, sampaikan. Kalau belum, ya akui. Transparansi itu penting,” lanjutnya.
Di sisi lain, Inspektorat Kabupaten Pacitan menggelar pengukuhan Pemuda Anti Korupsi di gedung Gasibu sebagai komitmen penguatan gerakan antikorupsi di daerah.
Kegiatan itu bertepatan dengan peringatan Hakordia 2025.
Ketua Inspektorat Kabupaten Pacitan, Mahmud, menyampaikan bahwa langkah tersebut diarahkan untuk membangun kesadaran generasi muda agar terlibat dalam pengawasan sosial.
“Hari ini kami ingin menunjukkan bahwa semangat antikorupsi harus dimulai sejak muda. Pemuda harus ikut menjadi pengawas sosial dan peka terhadap potensi penyimpangan,” ucapnya.
Peringatan ini juga selaras dengan arah kebijakan nasional yang terus digaungkan Presiden Prabowo dalam beberapa tahun terakhir, dengan fokus pada peningkatan transparansi, akuntabilitas, serta pemerintahan yang bebas dari praktik koruptif.
Bagi masyarakat, Hakordia harus menjadi pengingat bahwa pengawasan terhadap pemerintah bukan hanya dilakukan setahun sekali, tetapi sepanjang waktu.
Harapan publik kini tertuju pada langkah nyata Inspektorat dalam memperkuat integritas dan memastikan tata kelola pemerintahan berjalan sesuai aturan.(Feri)
What's Your Reaction?


