ASN di Tangsel Ikutan WFH karena Polusi Udara, Cuma 50 Persen Pegawai Masuk Kantor

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bergabung dengan upaya mengatasi isu polusi udara dengan menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sejak Senin (28/8/2023).

28 Aug 2023 - 12:55
ASN di Tangsel Ikutan WFH karena Polusi Udara, Cuma 50 Persen Pegawai Masuk Kantor
Sejumlah Aparatur sipil negara (ASN) saat bekerja di kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/8/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Tangerang Selatan, (afederasi.com) - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bergabung dengan upaya mengatasi isu polusi udara dengan menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sejak Senin (28/8/2023).

Kebijakan ini tidak hanya diterapkan di Tangsel, sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan aturan serupa bagi ASN sejak minggu lalu untuk mengurangi polusi akibat kendaraan selama jam kerja.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, juga telah mengirim surat himbauan kepada pemerintah daerah di Jabodetabek agar menerapkan sistem WFH kepada para ASN di wilayah masing-masing.

Pada saat ini, baru Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang merespons himbauan tersebut. Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menyatakan bahwa penerapan WFH akan dimulai pada Senin (28/8/2023) ini.

Walikota Benyamin Davnie menjelaskan, "Kami akan mulai menerapkan WFH sejak Senin 28 Agustus 2023, tapi hanya 50 persen pegawai kami yang akan WFH."

Kebijakan WFH ini akan diterapkan khususnya pada pegawai administratif di lingkup pemkot Tangsel dan instansi pemerintahan terkait. Davnie menegaskan bahwa pegawai teknis tetap diharapkan bekerja dari kantor.

Davnie juga menjelaskan bahwa pegawai yang bekerja dalam layanan publik, seperti disdukcapil, puskesmas, dan pelayanan publik lainnya, tetap akan bekerja di kantor.

Total pegawai ASN di Tangerang Selatan sekitar 13.000 orang dan akan dibagi secara bertahap untuk menerapkan WFH. Pada hari pertama penerapan, sekitar 7.000 pegawai masih bekerja di kantor sementara 6.000 pegawai lainnya mulai bekerja dari rumah.

Namun, kebijakan ini mendapat protes dari sebagian warganet yang menyoroti bahwa kebijakan sekolah tatap muka masih berjalan. Hal ini dianggap kontradiktif karena anak-anak masih terpapar polusi udara dari aktifitas kendaraan saat berangkat sekolah.

Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau dan mengevaluasi kebijakan ini untuk memastikan efektivitasnya dalam mengurangi polusi udara. (mg-1/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow