Penyebaran DBD di Tulungagung Melonjak Drastis, Dua Kecamatan Dominasi Kasus

Tulungagung, (afederasi.com) – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2024 mengalami lonjakan signifikan, dengan temuan kasus hampir merata di seluruh 19 kecamatan. Namun, dua kecamatan tercatat mendominasi jumlah kasus, yakni Kecamatan Boyolangu dan Kecamatan Kedungwaru.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, mengungkapkan bahwa penyebaran kasus DBD pada 2024 mencakup hampir seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung. Dari 19 kecamatan yang ada, masing-masing teridentifikasi memiliki kasus DBD.
Pada tahun 2024, jumlah kasus DBD di Tulungagung melonjak tajam menjadi 1.440 kasus dengan 15 kematian, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan 206 kasus dengan tiga kematian. Desi Lusiana Wardani menjelaskan, "Sebaran kasus DBD pada 2024 memang sudah merata di 19 kecamatan, dan kami melihat peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023."
Kecamatan Boyolangu mencatatkan temuan terbanyak dengan 170 kasus, diikuti oleh Kecamatan Kedungwaru dengan 119 kasus. Selain kedua kecamatan tersebut, Kecamatan Campurdarat juga mencatatkan 92 kasus, disusul Kecamatan Bandung dengan 91 kasus, dan beberapa kecamatan lain seperti Besuki, Ngunut, serta Rejotangan dengan temuan kasus lebih dari 60.
Desi melanjutkan, "Penyebaran kasus ini tidak hanya terjadi di kawasan perkotaan, tetapi juga merambah ke wilayah pinggiran, yang menunjukkan pentingnya kewaspadaan di semua daerah."
Menanggapi kondisi ini, Dinkes Tulungagung secara intensif menggelar sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk menekan angka kejadian DBD. Setiap Puskesmas di tingkat kecamatan telah diberi instruksi untuk mengedukasi warga terkait upaya PSN, yang terbukti efektif membunuh jentik-jentik nyamuk penyebab DBD.
Selain itu, upaya fogging atau pengasapan juga dilakukan untuk membasmi nyamuk dewasa. Mengingat prediksi lonjakan kasus DBD yang masih mungkin terjadi pada tahun 2025, Dinkes Tulungagung menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar guna mencegah perkembangan jentik nyamuk.
"Kami terus menggalakkan PSN untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk, serta fogging untuk mengurangi populasi nyamuk dewasa. Kami juga mengingatkan agar masyarakat lebih rutin menjaga kebersihan lingkungan," tutup Desi Lusiana Wardani.(riz/dn)
What's Your Reaction?






