Pemkab Trenggalek Kaji Pembekuan Perguruan Silat, Pasca Perusakan Polsek Watulimo

25 Jan 2025 - 16:56
Pemkab Trenggalek Kaji Pembekuan Perguruan Silat, Pasca Perusakan Polsek Watulimo
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat dikonfirmasi (ist)

Trenggalek, (afederasi.com) – Insiden perusakan kantor Polsek Watulimo oleh ratusan pesilat pada Senin malam (20/1/2025) menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menilai kejadian tersebut sebagai peringatan penting untuk mereformasi dunia persilatan agar tidak lagi menjadi pemicu konflik.

"Jika sudah merusak aset negara dan mengancam keselamatan orang lain, tindakan tegas harus diambil," ujar Bupati Arifin pada Sabtu (25/1/2025).

Sebagai langkah awal, Pemkab Trenggalek sedang mengkaji kebijakan strategis untuk menekan potensi konflik. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah pembekuan sementara aktivitas perguruan silat yang dinilai bermasalah.

Menurut Arifin, pencak silat sebagai warisan budaya Nusantara harus kembali pada esensinya, yakni membangun karakter manusia yang berakhlak dan kesatria, bukan menjadi ajang melatih kekerasan.

"Perguruan silat seharusnya menjadi tempat melahirkan individu yang berkarakter kesatria. Jika tidak ada komitmen untuk berubah, pembekuan kegiatan bisa menjadi pilihan yang kita ambil," tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati Arifin juga menyampaikan dukungan penuh terhadap proses hukum yang tengah dilakukan Polres Trenggalek dan Polda Jatim terhadap para pelaku. Ia berharap penegakan hukum ini tidak hanya memberikan efek jera, tetapi juga menjadi momen pembinaan yang berkelanjutan.

"Kami ingin kejadian ini menjadi pelajaran bersama. Proses hukum harus berjalan tegas, namun tetap memberikan ruang untuk pembinaan," tambahnya.

Pemkab Trenggalek, menurut Arifin, terus melakukan kajian bersama berbagai pihak untuk merumuskan langkah yang adil, tegas, dan efektif guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.

"Kami sedang mempertimbangkan langkah terbaik, apakah itu berupa pembekuan, teguran, atau pendekatan lain. Semua opsi sedang dikaji dengan matang," tutupnya.

Sebagai informasi, insiden perusakan Polsek Watulimo dipicu oleh aksi ratusan pesilat yang menuntut pembebasan rekan mereka yang ditahan akibat kasus kekerasan. Aksi tersebut kemudian berubah menjadi tindakan anarkis yang merusak fasilitas kantor polisi dan mengakibatkan tiga anggota kepolisian mengalami luka-luka.(pb/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow