Gempa Bumi di Selatan Jawa Barat Dipicu oleh Aktivitas Penunjaman: Badan Geologi Memberikan Rekomendasi Mitigasi

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengidentifikasi penyebab gempa bumi yang terjadi di wilayah selatan Jawa Barat.

20 Oct 2023 - 08:56
Gempa Bumi di Selatan Jawa Barat Dipicu oleh Aktivitas Penunjaman: Badan Geologi Memberikan Rekomendasi Mitigasi
Ilustrasi Gempa Megathrust (unsplash)

Jawa Barat, (afederasi.com) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengidentifikasi penyebab gempa bumi yang terjadi di wilayah selatan Jawa Barat. Gempa ini dipicu oleh aktivitas penunjaman atau subduksi, yang juga dikenal sebagai gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik.

Muhammad Wafid, Pelaksana Tugas Badan Geologi, menjelaskan bahwa wilayah selatan Jawa Barat memiliki morfologi yang umumnya terdiri dari dataran pantai yang dibatasi oleh perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal di bagian utara.

Pada tanggal 19 Oktober 2023, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,2 magnitudo di Samudera Hindia. Gempa ini berpusat di sekitar 115,5 kilometer barat daya Kota Garut dan 143,8 kilometer tenggara Kota Cianjur.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan koordinat gempa tersebut pada 107,34 bujur timur dan 8,09 lintang selatan.

Menurut The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, gempa bumi itu terjadi pada koordinat 107,208 bujur timur dan 7,870 lintang selatan dengan kedalaman 59,7 kilometer.

Sementara menurut data Geo Forschungs Zentrum (GFZ) Jerman, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,47 bujur timur dan 7,74 lintang selatan dengan kekuatan 5,3 magnitudo pada kedalaman 69 kilometer.

Wilayah tersebut, yang terutama terdiri dari tanah lunak hingga tanah sedang, memiliki sejarah batuan berumur tersier, endapan kuarter, dan batuan rombakan gunung api muda. Beberapa batuan ini telah mengalami pelapukan, membuat wilayah tersebut rentan terhadap gempa bumi.

Sebaran pemukiman penduduk yang terdampak gempa bumi terletak di kawasan rawan bencana gempa bumi dengan tingkat risiko menengah hingga tinggi.

Meskipun gempa tersebut terjadi di laut, tidak ada risiko tsunami karena tidak terjadi deformasi di dasar laut yang dapat memicu tsunami. Namun, pantai selatan Jawa Barat tetap termasuk dalam kawasan rawan tsunami dengan potensi gelombang tinggi lebih dari tiga meter.

Badan Geologi merekomendasikan agar bangunan di wilayah selatan Jawa Barat menggunakan konstruksi tahan gempa bumi dan dilengkapi dengan jalur evakuasi. Upaya mitigasi juga perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko gempa bumi dan tsunami di wilayah tersebut. (mg-1/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow