Disnaker Situbondo Genjot Pelatihan DBH CHT 2025, Dorong Daya Saing dan Tekan Pengangguran

21 Nov 2025 - 12:13
Disnaker Situbondo Genjot Pelatihan DBH CHT 2025, Dorong Daya Saing dan Tekan Pengangguran
Suasana pelatihan kerja kerajinan kayu yang digelar Disnaker Situbondo melalui program DBH CHT 2025. (alifia rahma/afederasi.com)

Situbondo, (afederasi.com) – Upaya menekan angka pengangguran sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Situbondo. Melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), program pelatihan yang didanai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) Tahun Anggaran 2025 resmi digulirkan pada Jumat (21/11/2025).

Tahun ini, Disnaker membuka dua jenis pelatihan berbasis kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja, yakni Pelatihan Kerja Kerajinan Kayu dan Pelatihan Make-Up Artist (MUA). Keduanya dirancang untuk memperkuat keterampilan masyarakat, baik bagi peserta yang telah memiliki usaha maupun mereka yang baru mulai merintis.

Pelatihan kerajinan kayu digelar selama 26 hari, sementara pelatihan MUA berlangsung 25 hari, terhitung sejak 7 November hingga 6 Desember 2025. Seluruh kegiatan dilaksanakan di UPT BLK Situbondo.

Kepala Disnaker Situbondo, Kholil, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran serta mendorong tumbuhnya tenaga kerja berkualitas.

“Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, kami berkomitmen menghadirkan pelatihan yang relevan dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ujar Kholil.

Ia menambahkan, pemanfaatan DBH CHT bukan hanya difokuskan pada penegakan hukum dan sektor kesehatan, tetapi juga diarahkan untuk peningkatan kualitas SDM melalui penguatan kompetensi masyarakat.

“Pelatihan ini kami rancang untuk mendorong peserta siap kerja. Durasi yang cukup panjang menjadi bagian dari target kami, yakni memastikan setiap peserta siap mengikuti uji kompetensi dan dapat langsung terserap di dunia kerja,” jelasnya.

Menurut Kholil, peserta tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga akan difasilitasi uji dan sertifikasi kompetensi sebagai tiket penting memasuki pasar kerja modern.

“Harapan kami, pelatihan ini tidak hanya mengurangi angka pengangguran, tetapi juga mendorong lahirnya tenaga kerja mandiri maupun pelaku UMKM baru,” tambahnya.

Salah satu peserta pelatihan kerajinan kayu, Mohammad David Ajliya Rahman dari Kelurahan Patokan, mengaku sangat terbantu dengan program ini. Ia menyebut pelatihan yang diterimanya cukup aplikatif dan mudah dipahami.

“Materinya sangat bermanfaat dan instruktur berpengalaman. Saya jadi lebih percaya diri, baik untuk melamar pekerjaan maupun memulai usaha sendiri,” ungkap David.

Ia berharap keterampilan yang didapat selama pelatihan bisa menjadi modal membuka peluang usaha baru sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

“Saya mendapatkan skill baru yang bisa langsung saya praktikkan. Semoga setelah ini saya bisa segera bekerja atau bahkan membuka usaha,” katanya penuh optimisme.(vya/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow