Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, 13 Wilayah dalam Status Tanggap Darurat
Jawa Tengah, (afederasi.com) – Sedikitnya 13 wilayah di Jawa Tengah masuk dalam status tanggap darurat bencana. Hal ini dampak dari cuaca ekstrem yang melanda hampir seluruh wilayah Jawa Tengah.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, penetapan status tanggap darurat ini diharapkan para pemangku kebijakan dan kepala daerah dapat melakukan mitigasi bencana, serta memberikan bantuan pada warga yang terdampak.
“Per hari ini, kami menetapkan status darurat pada 13 kabupaten/kota yang sudah menetapkan status tanggap darurat,” kata Suharyanto.
Cuaca di sebagian besar wilayah Jawa Tengah sendiri dalam dua hari terakhir cukup terkendali, sebagai dampak upaya modifikasi cuaca. Melalui dana BNPB, pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) setidaknya tujuh kali melakukan upaya tersebut.
Suharyanto menegaskan, upaya ini tak hanya dilakukan di Jawa Tengah, tetapi juga di Jakarta dan Jawa Barat, khususnya di akhir Desember tahun lalu. Di Jawa Barat, upaya ekstra ini juga dilakukan di kawasan Pantai Utara, dekat perbatasan Jawa Tengah.
“Ada salah satu daerah aliran sungai di Kabupaten Subang, Sumedang dan Indramayu, yang apabila tidak dilaksanakan rekayasa cuaca, bisa mengakibatkan jalan tol kebanjiran, sehingga mengganggu arus mudik dan arus balik libur Nataru ini,”urai Suharyanto.
Status tanggap darurat tidak berkaitan dengan kemampuan daerah menanggulangi bencana yang melanda wilayahnya. Suharyanto menegaskan, penetapan status ini adalah bentuk upaya bersama dalam menekan dampak bencana.
Setelah penetapan status tanggap darurat, seluruh wilayah diminta melakukan persiapan dalam enam bidang, yaitu posko bencana, tempat pengungsian, dapur lapangan, fasilitas kesehatan, logistik dan anggaran.
Khusus untuk logistik dan anggaran, BNPB mengirimkan dana tunai yang langsung bisa dipakai.
Suharyanto merinci, BNPB memberikan bantuan anggaran setiap kabupaten/kota Rp250juta, ditambah logistik berupa makanan beras, mie, gula dan segala macam makanan siap pakai masing-masing senilai Rp100 juta. Sementara untuk provinsi, bantuan diberikan Rp1 miliar. (mhd)
What's Your Reaction?