BMKG : Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga Februari

03 Jan 2023 - 08:11
BMKG : Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga Februari
Warga melintas ditengah banjir rob di wilayah pesisir utara. (ilustrasi)

Jawa Tengah, (afederasi.com) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan, kondisi cuaca ekstrem masih akan terjadi terus terjadi di Jawa Tengah, paling tidak hingga Februari mendatang.

Curah hujan berlangsung fluktuatif. Artinya bisa memiliki hari-hari yang tidak hujan, namun juga bisa juga hujan lebat berlangsung beberapa hari.

Secara umum, Dwikorita merinci, cuaca Indonesia dipengaruhi berbagai fenomena, terutama angin yang berasal dari benua Asia disertai udara dingin dari dataran tinggi Tibet.

Selain itu, ada pula kumpulan awan yang bergerak dari Samudra Hindia di sebelah barat Indonesia masuk ke wilayah Indonesia, melintasi Jawa bagian utara. Fenomena inilah yang membuat curah hujan di Jawa Tengah sangat tinggi dalam dua hari terakhir bulan Desember dan menyebabkan banjir.

BMKG telah memperkirakan potensi curah hujan di setiap wilayah hingga beberapa waktu ke depan. Sayangnya, karena perubahan iklim, besaran curah hujan itu tidak merata sepanjang waktu yang ditentukan.

“Hujan sepuluh hari, itu turunnya tidak adil setiap hari. Akhir-akhir ini, karena dampak perubahan iklim global, hujan sepuluh hari itu kadang turunnya hanya dalam satu hari. Seperti kemarin (akhir Desember-red), sebetulnya hujan untuk sebulan, tetapi itu turun dalam satu hari,” jelas Dwikorita.

Dampak perubahan iklim yang membuat curah hujan tidak menentu inilah yang saat ini coba diatasi dengan penerapan TMC.

Cuaca ekstrem yang mulai masuk Jawa Tengah, akan menyebabkan curah hujan tertinggi di kawasan tengah provinsi ini. Namun, kewaspadaan juga harus diterapkan di kawasan pesisir, karena ancaman naiknya muka air laut atau yang biasa disebut rob di Jawa Tengah.

Dwikorita meminta kepala daerah mengecek kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air, untuk mengantisipasi curah hujan tinggi.

BMKG memperkirakan, banjir rob periode setelah ini akan datang di wilayah pantai utara Jawa Tengah, khususnya Semarang, pada 6-15 Januari. Nelayan diminta untuk tidak melaut karena gelombang masih tinggi dan angin kencang.

Prediksi BMKG, kecepatan angin dalam beberapa hari ke depan mencapai 35 knot itu sekitar 60 kilometer/jam, dengan tinggi gelombang mencapai tiga hingga empat meter.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta warganya untuk waspada dengan cuaca, termasuk potensi rob selama periode bulan purnama.

“Saya minta patroli tanggul. Karena ada angin tinggi, saya minta pohon yang tinggi dipangkas, ini kita minta agar semuanya aware, nomor telfon dibagi,” tegas Ganjar.

 Kawasan Semarang mengalami kekurangan pompa air. Di salah satu rumah pompa misalnya, hanya ada enam mesin sementara idealnya air dikurs menggunakan dua belas pompa.

“Dari situ, saya minta ya sudah tambah saja alatnya, tambah orangnya, tentu tambah biayanya, tentu butuh keputusan politik,” katanya.

Ganjar juga meminta, semua pemangku kepentingan bersiap, sehingga penanganan kebencanaan lebih cepat.

“Yang transportasi, yang ngurus sungai, yang ngurus jalan, yang ngurus listrik termasuk ngurus BBM. Maka ini cara – cara kita secara lengkap, untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana ini,” tambahnya. (mhd)

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow