Alami Pendarahan pada Otak Pengamen di Jepun Tewas, Diduga Akibat Pukulan Benda Tumpul
Tulungagung, (afederasi.com) - Alami pendarahan pada otak yang diduga menjadi penyebab Handoko, (49) warga Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru tewas dan ditemukan di utara perempatan Jepun pada Minggu, (12/2/2023) lalu.
"Hasil otopsi jasad korban yang merupakan sebagai pengamen, ini karena mengalami pendarahan pada otaknya," ungkap Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Moh. Anshori.
Anshori menuturkan sejumlah petugas dari IKF Bhayangkara Kediri, IKF RSUD Dr Iskak Tulungagung dan Inafis Polres Tulungagung telah melakukan otopsi terhadap jasad Handoko.
Hasilnya menunjukkan jika penyebab kematian korban akibat pendarahan pada otak, yang mana ada benda tumpul yang sempat menghantam kepala korban bagian kiri, ketika masih hidup.
"Pendarahan pada otak yang membuat korban meminggal dunia," jelas Iptu Anshori, Selasa, (14/2/2023).
Anshori melanjutkan, dilain itu petugas juga menemukan luka lain seperti luka memar pada bagian pipi kiri akibat benda tumpul, adanya benjolan di kepala kiri bagian belakang, luka robek pada dahi.
Hasil autopsi menunjukkan jika korban diduga mengalami tindak kekerasan dan penganiyaan, atas dugaan tersebut tentu diperkuat dengan adanya gitar yang berada sidamping korban yang sudah dalam keadaan rusak.
Jika diambil kesimpulan tentunya perbuatan tersebut tidak serta merta dilakukan oleh korban sendiri.
"Atas kejanggalan tersebut, polisi melakukan upaya penyelidikan terkait pelaku dalam kejadian," pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa, seorang pria yang berprofesi sebagai pengamen ditemukan tergeletak di depan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, EMHABE tepatnya di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung, pada, MInggu (12/2/2023) pagi. Dengan kondisi sudah tidak bernyawa, dan adanya luka pada bagian wajahnya. (riz/dn)
What's Your Reaction?






