Sampel Asteroid Pertama NASA Mendarat di Bumi
Perjalanan tujuh tahun dari ruang angkasa akhirnya berakhir pada Minggu (24/9) ketika kapsul ruang angkasa Osiris-Rex yang membawa sampel asteroid pertama Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendarat dengan aman di gurun Utah

Amerika Serikat, (afederasi.com) - Perjalanan tujuh tahun dari ruang angkasa akhirnya berakhir pada Minggu (24/9) ketika kapsul ruang angkasa Osiris-Rex yang membawa sampel asteroid pertama Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendarat dengan aman di gurun Utah. Rangkaian perjalanan ini melibatkan perjalanan sekitar 63.000 mil (100.000 kilometer) di atas Bumi sebelum kapsul tersebut terjun payung di Utah Test and Training Range milik militer.
Asteroid yang menjadi sumber sampel ini dikenal sebagai "Bennu" dan diketahui kaya akan karbon. Para ilmuwan berharap untuk mendapatkan setidaknya secangkir puing-puing asteroid, menjadikannya sebagai sampel yang berharga. Sebelumnya, hanya Jepang yang berhasil membawa pulang sampel asteroid sebagai satu-satunya negara lain yang telah melakukannya.
Sampel-sampel asteroid ini dianggap sebagai potongan bahan penyusun yang tersisa dari awal pembentukan Tata Surya. Analisis mereka diharapkan akan membantu para ilmuwan dalam memahami lebih baik bagaimana Bumi dan kehidupan di dalamnya terbentuk.
Misi Osiris-Rex, yang bernilai sekitar 1 miliar dollar AS, dimulai pada tahun 2016. Setelah mencapai "Bennu" dua tahun kemudian, pesawat ruang angkasa ini menggunakan penyedot debu yang panjang untuk mengambil debu dan kerikil dari asteroid berbentuk bulat tersebut pada tahun 2020.
Meskipun kembali ke Bumi pada Minggu (24/9), perjalanan Osiris-Rex belum berakhir. Setelah sampel asteroid dikeluarkan dari kapsulnya, wahana antariksa ini akan melanjutkan misinya untuk mengincar asteroid lain. Namun, misi berikutnya ini baru akan terjadi pada tahun 2029.
Proses pemulihan sampel-sampel asteroid di NASA di Utah melibatkan beberapa helikopter dan ruang bersih sementara yang telah disiapkan di lokasi. Sampel-sampel ini akan diterbangkan pada hari Senin (25/9) ke laboratorium baru di Johnson Space Center NASA di Houston untuk analisis lebih lanjut. (mg-1/mhd)
What's Your Reaction?






