Puluhan Ternak Terinfeksi LSD, Disnakeswan Tulungagung Antisipasi Dini

27 Mar 2023 - 19:49
Puluhan Ternak Terinfeksi LSD, Disnakeswan Tulungagung Antisipasi Dini
Sekertaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, Agus Prijo Utomo ketika dikonfirmasi di Kantornya x(rizki/afederasi.com)
Puluhan Ternak Terinfeksi LSD, Disnakeswan Tulungagung Antisipasi Dini

Tulungagung, (afederasi.com) - Sedikitnya 20 ternak  sapi di Tulungagung, terinfeksi virus Lumpy Skin Desease (LSD), atau bentol yang terdapat pada kulit luar sapi

LSD merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.

Atas hal tersebut, Dinskeswan Tulungagung melakukan upaya dini antisipasi dengan pemberian desinfektan. 

Sekertaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, Agus Prijo Utomo menjelaskan, memang pihaknya menerima adanya laporan LSD di Kabupaten Tulungagung, atas laporan tersebut pihaknya berkoordinasi bersama dokter hewan untuk melakukan upaya penyembuhan. 

Adapun gejala awal ditandai dengan adanya panas tinggi pada hewan, dan kurangnya nafsu makan. Jika ada gejala tersebut ternak harus dilakukan penanganan awal. 

Meski menular, akan tetapi LSD tidak separah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai dari penyebarannya, termasuk juga tingkat kematian tidak separah PMK. 

LSD sendiri bukan merupakan zoonosis, daging masih bisa dikonsumsi, akan tetapi tingkat proteinnya berkurang. 

Penyakit LSD menular ke hewan ternak seperti sapi dan kerbau ,namun tidak menular ke manusia.

"LSD menyerang cover luar, yang mana tampilan hewan ternak menjadi buruk, selain itu ada penurunan protein pada ternak yang terkena virus LSD jika daging dikonsumsi," jelas Agus, Senin, (27/3/2023).

Meski demikian pihaknya tidak menggap remeh virus tersebut, atas laporan awal tersebut pihaknya sudah melakukan penanganan secara masif dan tingkat kesembuhan hewan mencapai 80 persen. 

Penanganan sendiri pihaknya terus mengupayakan dengan memantau di 2 pasar yakni di Pasar Hewan Ngunut dan Pasar Hewan Terpadu (PHT) Sumbergempol.

Sehingga apabila ditemukan penyakit LSD pada hewan akan didata dan dilakukan penanganan khusus dari hewan ternak tersebut.

"Saat ini petugas dari Puskeswan Ngunut melakukan pengawasan di pasar hewan," ungkapnya. 

Untuk mencegah lalu lintas ternak yang masuk ke Tulungagung, Agus menegaskan peternak harus sadar apabila diduga terinfeksi virus LSD agar dikarantina khusus.

Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi ke penjual ternak apabila ada ternak dengan kondisi tersebut, pedagang harus kompak menolak. Pasalnya, virus tersebut juga menular jika ada hewan yang masuk ke pasar. 

"Penolakan untuk antisipasi penyebaran, tak lepas dari itu petugas juga mengecek kondisi ternak untuk dilakukan penanganan," pungkasnya. (riz/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow