Pemerintah AS Desak Perguruan Tinggi Upayakan Keanekaragaman Ras di Kampus
Pedoman baru yang diumumkan oleh pemerintahan Biden telah memberikan arahan kepada perguruan tinggi di Amerika Serikat tentang strategi yang dapat digunakan untuk mempromosikan keragaman ras di lingkungan kampus.
WASHINGTON, (afederasi.com) - Pedoman baru yang diumumkan oleh pemerintahan Biden telah memberikan arahan kepada perguruan tinggi di Amerika Serikat tentang strategi yang dapat digunakan untuk mempromosikan keragaman ras di lingkungan kampus. Langkah ini muncul setelah Mahkamah Agung membatalkan tindakan afirmatif dalam penerimaan mahasiswa, mendorong perguruan tinggi untuk menemukan alternatif yang sesuai.
Perguruan tinggi dianjurkan untuk berfokus pada upaya penerimaan mahasiswa dari daerah minoritas tinggi. Ini bisa mencakup langkah-langkah khusus untuk mengundang lebih banyak siswa dengan latar belakang ras yang beragam. Selain itu, perguruan tinggi diimbau untuk mempertahankan mahasiswa kulit berwarna yang sudah ada di kampus melalui berbagai cara, termasuk penyediaan klub dan organisasi yang menarik bagi mahasiswa dari ras tertentu.
Pedoman tersebut juga menekankan perlunya mempertimbangkan bagaimana ras para pendaftar telah membentuk pengalaman pribadi mereka. Ini menandai upaya untuk melihat proses penerimaan dari sudut pandang yang lebih holistik, memahami konteks dan perjalanan unik dari setiap calon mahasiswa.
Departemen Kehakiman dan Pendidikan mengeluarkan pedoman ini saat perguruan tinggi di seluruh negeri berusaha menavigasi era baru dalam penerimaan mahasiswa. Tindakan afirmatif yang dulu umum digunakan telah dihapuskan, sehingga perguruan tinggi perlu menemukan cara baru untuk mempromosikan keragaman ras tanpa melibatkan praktik yang kontroversial.
Kelompok Students for Fair Admission telah memainkan peran penting dalam membawa isu ini ke Mahkamah Agung melalui tuntutan hukum terhadap perguruan tinggi seperti Harvard dan University of North Carolina. Dalam surat yang dikirimkan kepada 150 universitas pada bulan Juli, kelompok ini menekankan perlunya menghilangkan penyebutan ras sebagai faktor dalam penerimaan mahasiswa. Langkah ini mendorong universitas-universitas tersebut untuk merenungkan kembali proses penerimaan mereka. (mg-1/jae)
What's Your Reaction?


