Presiden Sampaikan Berikan Arahan Terkait Kualitas Udara Jabodetabek

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memimpin rapat terbatas yang fokus membahas langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas udara di wilayah Jabodetabek yang mengalami penurunan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

15 Aug 2023 - 09:52
Presiden Sampaikan Berikan Arahan Terkait Kualitas Udara Jabodetabek
Presiden Jokowi tiba di ruang ratas, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/08/2023). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

Jakarta, (afederasi.com) - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memimpin rapat terbatas yang fokus membahas langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas udara di wilayah Jabodetabek yang mengalami penurunan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

 
"Dalam kurun satu minggu terakhir, kualitas udara di Jabodetabek telah mencemaskan, dengan indeks kualitas udara di DKI Jakarta mencapai angka 156 pada tanggal 13 Agustus 2023, diklasifikasikan sebagai 'tidak sehat'," kata Presiden Jokowi saat membuka rapat di Istana Merdeka pada Senin (14/08/2023).
 
Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa situasi ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk musim kemarau yang berkepanjangan serta emisi dari sektor transportasi.
 
"Beberapa faktor yang menjadi penyebab situasi ini antara lain adalah musim kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang meningkatkan konsentrasi polutan, serta emisi dari kendaraan bermotor dan kegiatan industri di Jabodetabek, terutama di sektor manufaktur yang masih menggunakan batu bara," ujar beliau.
 
Dalam konteks ini, Presiden Jokowi menegaskan empat arahan yang diarahkan kepada kementerian dan lembaga terkait, yang harus dilakukan dalam jangka pendek hingga jangka panjang.
 
Dalam jangka pendek, Presiden Jokowi mendesak agar semua pihak terkait segera melakukan tindakan yang dapat meningkatkan kualitas udara di wilayah Jabodetabek, termasuk upaya rekayasa cuaca dan peningkatan ruang terbuka hijau (RTH).
 
"Kami sedang mempertimbangkan opsi rekayasa cuaca untuk merangsang hujan di wilayah Jabodetabek, serta menerapkan regulasi yang lebih ketat untuk mempercepat penggunaan bahan bakar berstandar emisi Euro 5 dan Euro 6, terutama di wilayah Jabodetabek. Selain itu, kami juga mengupayakan peningkatan area ruang terbuka hijau yang akan memerlukan alokasi anggaran khusus. Jika perlu, kami akan mendorong penggunaan pola kerja hybrid, yaitu bekerja dari kantor dan bekerja dari rumah," tegas Presiden.
 
Untuk jangka menengah, Presiden Jokowi menginstruksikan agar langkah-langkah konsisten diambil dalam mengurangi penggunaan kendaraan bermesin bensin dan diesel, dan beralih ke transportasi massal, seperti Lintas Raya Terpadu (LRT) dan Moda Raya Terpadu (MRT).
 
"Kami optimis bahwa bulan ini LRT akan segera beroperasi, MRT sudah dalam tahap beroperasi, dan dalam beberapa bulan mendatang, kereta cepat juga akan beroperasi. Selain itu, kami akan mempercepat proses elektrifikasi transportasi umum dengan dukungan dari pemerintah," kata beliau.
 
Untuk jangka panjang, Presiden Jokowi menyoroti perlunya langkah-langkah mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang lebih kuat.
 
"Kami sangat menekankan perlunya pengawasan ketat terhadap sektor industri dan pembangkit listrik, terutama di sekitar wilayah Jabodetabek," ujar beliau dengan tegas.
 
Tak kalah penting, Presiden juga menggarisbawahi pentingnya upaya edukasi yang luas kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan dan peran setiap individu dalam menjaga kualitas udara yang baik.
 
"Dalam upaya ini, edukasi kepada masyarakat merupakan poin kunci yang tak boleh terlewatkan," tandas Presiden Jokowi dalam rapat tersebut. (mg-3/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow