Mbah Mujirah Pacitan, Sosok Pejuang Ala Kartin 

21 Apr 2025 - 17:08
Mbah Mujirah Pacitan, Sosok Pejuang Ala Kartin 
Mbah Mujirah nampak sedang menjaga warung kelontong miliknya di Pacitan. (Jihan/afederasi.com)

Pacitan, (afederasi.com) - Perjuangan seorang perempuan tua yang bernama Mbah Mujirah menjadi pengingat kemandirian dan keteguhan hati yang tak lekang oleh waktu. Dia tetap setia menjaga toko kelontongnya yang berdiri diantara deretan toko-toko besar lainnya. 

Kedua orang tuanya menamai "Mujirah" yang artinya muji muji murah. Lahir pada 8 Fabruari 1940 yang kondisi saat itu minyak tanah sangat mahal. Sehingga ketika ibunya proses melahirkannya hanya disinari oleh obor bakaran. 

Warung kelontongnya beridiri sudah sejak 50 tahun yang lalu di Jalan H.O.S Cokroaminoto nomor 04 Krajan, Pacitan. Awalnya Mujirah berjualan lotong pecel dan es dawet, seiring berjalannya waktu mulai membuka warung kecil-kecilan. Menjual barang-barang keperluan sehari-hari seperti air mineral, sabun, mie, dll. 

Berjualan merupakan mata pencahariannya sejak dulu untuk menghidupi keluarganya. Sekarang, walaupun anak-anaknya sudah berkeluarga dan bekerja, Mbah Mujirah tetap semangat berjualan demi bertahan hidup tanpa menyusahkan anak-anaknya. 

Menurutnya, Kartini memiliki peran besar dalam peranan perempuan di Indonesia. Memiliki nama yang harum karena memperjuangkan pendidikan di Indonesia terutama untuk perempuan. 

"Lha adanya sekolahan-sekolahan dulu itu karena ibu kita Kartini. Zaman dulu disini (Pacitan-red) ada sekolah namanya sekolah Kartini. Itu khusus untuk perempuan. Saya sekolah di situ," (21/04/2025). 

Hari Kartini bukan hanya tentang mengenang sejarah, tapi juga merayakan para perempuan hebat di sekitar kita. Mbah Mujirah adalah salah satu potret nyata dari perempuan tangguh yang terus berjuang tanpa pamrih. Semangatnya terus membara walaupun umurnya tidak lagi muda. (jihan)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow