Komisi I DPRD Trenggalek Kunker ke Gunung Kidul, Evaluasi Sistem Rekrutmen PPPK
Trenggalek, (afederasi.com) – Demi meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sebagai wakil rakyat, Komisi I DPRD Kabupaten Trenggalek melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari berbagai kebijakan yang berpotensi diadopsi di Trenggalek.
Ketua Komisi I DPRD Trenggalek, Mohamad Tahir Hamid, mengungkapkan bahwa dalam kunjungan tersebut pihaknya menyambangi beberapa instansi, termasuk Kecamatan Wonosari dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gunung Kidul.
"Dari hasil kunjungan ini, ada beberapa hal yang sangat mungkin bisa diterapkan di Kabupaten Trenggalek," ujarnya.
Salah satu yang menarik perhatian adalah upaya Kecamatan Wonosari dalam menjaga kelestarian budaya dan lingkungan hidup. Menurutnya, di daerah tersebut, setiap program yang berpotensi merusak ekosistem akan ditolak.
"Jadi, meskipun ada program dari manapun, jika itu mengancam keseimbangan lingkungan, maka tidak akan diberi izin," jelasnya.
Sementara itu, di BKD Gunung Kidul, Komisi I mempelajari sistem perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Husni menyoroti bahwa dari 2.000 pelamar, hanya 400 orang yang diterima, menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
"Untuk sisanya, mereka akan diseleksi lebih lanjut dengan perjanjian yang berbeda dari yang sudah lolos sebelumnya. Intinya, sistem ini disesuaikan dengan kebutuhan formasi dan kapasitas keuangan daerah," terangnya.
Husni juga menyoroti perbedaan signifikan antara Trenggalek dan Gunung Kidul dalam perekrutan PPPK. Ia menilai bahwa di Trenggalek, rekrutmen dilakukan tanpa mempertimbangkan beban keuangan daerah, sehingga perlu dievaluasi.
"Kami ingin mempertanyakan kebijakan ini. Apakah tidak ada pertimbangan terhadap beban anggaran daerah? Ini yang harus dikaji ulang," tegasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti sistem manajemen talenta di Gunung Kidul, di mana pejabat sudah terseleksi sejak awal berdasarkan bakat dan kompetensi mereka.
"Ini menarik, karena sistem ini memungkinkan potensi terbaik dari setiap individu terlihat sejak awal. Tentu ini patut kita pelajari dan terapkan," pungkasnya.(pb/dn)
What's Your Reaction?


