Gibran Dikhawatirkan Senasib dengan AHY, De Javu Pilkada 2017?
FX Hadi Rudyatmo (FX Rudy), seorang politisi senior PDIP dan Ketua DPC PDIP Solo, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bahwa nasibnya bisa menyerupai Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang dijerumuskan dalam politik.

Surakarta, (afederasi.com) - FX Hadi Rudyatmo (FX Rudy), seorang politisi senior PDIP dan Ketua DPC PDIP Solo, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bahwa nasibnya bisa menyerupai Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang dijerumuskan dalam politik.
Rudy mengamati bahwa ada upaya sengaja untuk mendorong Gibran menjadi calon wakil presiden, dengan tujuan yang mungkin lebih besar.
"Ada pihak yang sengaja mendorong Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden bertujuan untuk menjerumuskan," ujar Rudy dalam wawancara di kediamannya.
Pengalaman AHY juga menjadi sorotan Rudy. Menurutnya, AHY dijerumuskan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 yang akhirnya kalah telak. Rudy mengaitkan faktor usia antara Gibran dan AHY yang masih relatif muda dalam perpolitikan.
Saat ini, Gibran dihadapkan pada pertanyaan besar apakah ia layak dan siap untuk terjun ke arena Pilpres 2024. Rudy mengatakan bahwa Gibran sebaiknya memikirkannya matang-matang sebelum membuat keputusan. Meski begitu, Rudy menegaskan bahwa ia tak akan menghalangi Gibran jika memang memiliki tekad untuk berlaga di Pilpres.
Rudy tak menutup mata terhadap potensi politik Gibran. Menurutnya, Gibran memiliki kemampuan untuk menggaet banyak suara dan memiliki kekuatan politik yang signifikan. Survei politik juga telah membuktikan potensi apik yang dimiliki oleh Gibran.
Dalam pernyataan resminya, Gibran dengan tegas menyatakan bahwa ia belum siap untuk terlibat dalam Pilpres 2024. Alasannya sederhana, karena usianya belum mencukupi sesuai dengan perundang-undangan. Meski demikian, adanya dukungan dari ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), ternyata tak membuatnya tergoda untuk melangkahkan kaki lebih cepat.
Jokowi juga menekankan pada faktor usia dan kematangan pengalaman dalam dunia politik sebagai pertimbangan penting. Dalam penjelasannya, Jokowi mengatakan, "Yang pertama umur, yang kedua baru 2 tahun jadi wali kota, yang logis saja, lah."
Namun, peluang tetap terbuka untuk Gibran. Mahkamah Konstitusi sedang menguji undang-undang yang mengatur tentang usia minimal calon presiden dan wakil presiden.
Terkait posisinya, Gibran dihadapkan pada peluang untuk maju sebagai cawapres. Koordinator Relawan Bolone Mase Kuat Hermawan mengungkapkan bahwa Gibran didorong untuk berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai cawapres dalam Pilpres 2024.
"Bolone Mase ingin mas Gibran jadi cawapres dan mereka bergerak sendiri," ujarnya.
Dalam menjelang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka berada dalam lika-liku antara dorongan dan pertimbangan pribadi serta tantangan dan peluang dalam dunia politik. (mg-1/jae)
What's Your Reaction?






