DPRD Kabupaten Blitar Dorong Literasi Jadi Pilar Kemajuan dan Ketahanan Nalar Masyarakat
Blitar, (afederasi.com) — Dalam suasana yang sarat makna di Pendopo Ronggo Hadinegoro, DPRD Kabupaten Blitar menegaskan komitmennya dalam memperkuat budaya literasi di tengah masyarakat. Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, hadir langsung dalam ajang Penganugerahan Kejuaraan dan Penghargaan Aktivis Literasi Kabupaten Blitar Tahun 2025, yang menjadi bagian dari Festival Literasi Kabupaten Blitar bertema “Literasi Maju, Kabupaten Blitar Berdaya dan Berjaya.”
Dalam forum yang dihadiri Bupati Blitar, Forkopimda, para guru, pegiat literasi, dan pelajar itu, DPRD Kabupaten Blitar memberikan apresiasi tinggi kepada para aktivis dan pemenang lomba literasi. Menurut Supriadi, literasi bukan sekadar kemampuan membaca atau menulis, melainkan kemampuan berpikir kritis dan memahami informasi dengan bijak di tengah derasnya arus digital.
“DPRD Kabupaten Blitar memandang literasi sebagai kunci kemajuan masyarakat. Literasi adalah pondasi untuk membangun sumber daya manusia yang berkarakter, cerdas, dan berdaya saing,” ujar Supriadi.
Lebih jauh, DPRD Kabupaten Blitar menyoroti pentingnya literasi digital di tengah banjir informasi yang tak jarang menyesatkan publik. Supriadi menegaskan, kemampuan literasi harus menjadi benteng nalar masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu.
“Kita hidup di era ketika informasi berlimpah tapi kebenaran sering kabur. DPRD Kabupaten Blitar percaya bahwa literasi adalah alat untuk memilah mana fakta, mana opini, dan mana manipulasi,” tegasnya.
Namun demikian, DPRD Kabupaten Blitar juga menyoroti rendahnya minat baca di kalangan generasi muda. Supriadi mengingatkan bahwa keluarga dan sekolah punya tanggung jawab moral untuk menumbuhkan kembali budaya membaca sejak dini.
“Kebiasaan membaca harus dihidupkan kembali. DPRD Kabupaten Blitar melihat membaca bukan sekadar kegiatan akademik, melainkan cara memperluas pandangan hidup dan membentuk karakter yang terbuka terhadap pengetahuan,” jelas Supriadi.
Dalam konteks kebijakan daerah, DPRD Kabupaten Blitar berkomitmen mendukung program literasi yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Blitar. Dukungan itu mencakup pengembangan perpustakaan digital, pojok baca di setiap desa, hingga pelatihan literasi berbasis komunitas.
“DPRD Kabupaten Blitar memastikan setiap kebijakan yang menyentuh bidang literasi mendapat perhatian khusus. Akses terhadap buku dan bahan bacaan harus merata hingga pelosok desa,” ujarnya menegaskan.
Menurut Supriadi, gerakan literasi harus dipahami sebagai bagian integral dari pembangunan karakter bangsa. Karena itu, DPRD Kabupaten Blitar mendorong kolaborasi lintas sektor — antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat — agar literasi benar-benar menjadi gerakan bersama.
“DPRD Kabupaten Blitar percaya, literasi bukan tanggung jawab satu lembaga saja. Ia adalah upaya kolektif untuk menciptakan generasi cerdas dan mandiri yang mampu membawa Kabupaten Blitar menuju masa depan gemilang,” ucap Supriadi.
Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip tersebut juga menampilkan pentas seni, pameran buku, serta penyerahan penghargaan kepada aktivis literasi terbaik. Bagi DPRD Kabupaten Blitar, kegiatan seperti ini bukan hanya seremoni, melainkan simbol hidupnya nalar publik di tengah masyarakat yang terus berkembang.
“DPRD Kabupaten Blitar ingin semangat literasi tidak berhenti di panggung penghargaan, tapi menjelma menjadi gerakan sehari-hari. Dengan literasi, kita membangun masyarakat yang berpikir jernih, berbudaya, dan berdaya,” pungkas Supriadi, menutup sambutannya di hadapan ratusan peserta Festival Literasi Kabupaten Blitar 2025. (ang)
What's Your Reaction?


