APRI Jombang Gelar KAFAHULU, Tingkatkan Kompetensi Falak Penghulu dan Penyuluh
Jombang, (afederasi.com) – Dalam rangka implementasi program kerja tahun 2025, Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Cabang Kabupaten Jombang menyelenggarakan KAFAHULU (Kajian Falakiyah Penghulu dan Penyuluh).
Kegiatan ilmiah yang digelar di Aula KUA Kecamatan Diwek, yang diikuti seluruh Penghulu dan Penyuluh Agama Islam se-Kabupaten Jombang, Selasa (11/11/2025)
Ketua APRI Cabang Jombang, Achmad Cholili, dalam sambutannya menegaskan bahwa penguatan kompetensi falak merupakan kebutuhan mendasar bagi aparatur Kementerian Agama.
“Penghulu dan Penyuluh tidak hanya bekerja pada ranah administratif, tetapi juga menjadi rujukan umat dalam hal-hal keagamaan, termasuk falakiyah. Melalui KAFAHULU ini, kita ingin memastikan bahwa aparatur Kementerian Agama memiliki fondasi ilmu yang kuat, otoritatif, dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Achmad Cholili.
Dukungan penuh juga disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Jombang, Muhajir. Ia menilai langkah APRI Jombang sangat strategis dalam memperkuat mutu layanan publik.
“Kajian falakiyah tidak boleh dianggap sebagai pengetahuan tambahan, tetapi merupakan bagian dari kompetensi inti aparatur agama. Kementerian Agama menyampaikan apresiasi dan berharap kegiatan seperti ini berlangsung berkelanjutan,” pesan Muhajir.
Sebagai narasumber utama, M. Masrur dari Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jombang, menyampaikan materi mendalam tentang Kaidah Falakiyah. Fokus kajian adalah pada dua sistem hisab yang dominan digunakan di Indonesia: Sistem Hisab Hakiki Taqribi dan Sistem Hisab Hakiki Tahkiki.
Dalam paparannya, M. Masrur mengurai perbedaan mendasar antara kedua metode tersebut. Hisab Taqribi bersifat pendekatan matematis yang lebih sederhana, sementara Hisab Tahkiki menggunakan data astronomi yang lebih detail dan memiliki tingkat presisi yang tinggi.
Penjelasan ini disampaikan dengan pendekatan ilmiah yang mudah dipahami, membantu peserta menangkap esensi perhitungan astronomi Islam untuk menetapkan awal waktu salat, arah kiblat, dan kalender Hijriah.
Antusiasme peserta terlihat jelas pada sesi diskusi, dimana banyak pertanyaan kritis diajukan kepada narasumber. Kegiatan KAFAHULU tidak hanya menjadi wahana peningkatan kapasitas, tetapi juga ruang silaturahmi keilmuan yang membangun atmosfer pembelajaran yang hangat dan profesional di kalangan Penghulu dan Penyuluh Jombang.
Melalui inisiatif ini, APRI Jombang menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program penguatan kompetensi yang relevan dan strategis. Diharapkan, peningkatan kualitas pemahaman falakiyah ini berdampak langsung pada peningkatan mutu pelayanan keagamaan kepada masyarakat Jombang.(san)
What's Your Reaction?


