DPRD Gresik Buka Kanal Digital “e-Asmara”, Tempat Warga Curhat dan Cari Solusi
Gresik, (afederasi.com) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik resmi meluncurkan aplikasi e-asmara atau Kamis Aspirasi, sebuah inovasi layanan publik berbasis digital untuk menampung aduan dan keluhan masyarakat.
Lewat aplikasi ini, warga bisa “curhat” langsung kepada wakil rakyat tanpa harus datang ke kantor dewan.
Ketua DPRD Gresik, Syahrul Munir, mengatakan kanal digital ini menjadi bentuk komitmen DPRD dalam memperkuat fungsi penyerapan aspirasi masyarakat secara cepat, transparan, dan terukur.
“Sebelum membuka kanal resmi, kami sebenarnya sudah sering menerima dan menindaklanjuti berbagai keluhan masyarakat lewat banyak jalur komunikasi. Ada yang sudah tuntas, ada juga yang masih kami dampingi,” ujar Syahrul.
Dengan e-Asmara, lanjutnya, setiap laporan warga kini akan tercatat rapi dalam sistem dan bisa dipantau perkembangannya secara langsung oleh pelapor.
“Aplikasi ini untuk merapikan mekanisme aduan masyarakat. Semua akan terdokumentasi dan pelapor bisa tahu progresnya sampai selesai,” jelas Syahrul.
Selain kanal digital, DPRD Gresik juga tetap membuka layanan Kamis Aspirasi secara tatap muka setiap pekan. Lewat forum ini, masyarakat bisa menyampaikan persoalan secara langsung kepada anggota dewan dan diteruskan ke komisi terkait.
“Setiap Kamis kami menerima aduan masyarakat secara formal dan termonitor. Setelah itu ditindaklanjuti sesuai bidang masing-masing,” tambah Syahrul.
Tak hanya itu, program reses di daerah pemilihan juga tetap berjalan sebagai sarana menjaring aspirasi warga secara langsung di lapangan.
Syahrul menyebut kehadiran e-Asmara melengkapi kanal pengaduan publik yang sudah lebih dulu ada di instansi lain, seperti Lapor Gus milik Pemkab Gresik dan Lapor Cak Roma milik Polres Gresik.
“Sekarang kami juga punya kanal sendiri di DPRD, bisa diakses melalui website resmi,” ungkap Syahrul.
Beragam jenis aduan pun pernah masuk ke DPRD Gresik mulai dari masalah BMT, layanan puskesmas, bantuan sosial yang belum cair, hingga kasus dugaan pungli, PHK sepihak, dan isu lingkungan.
Bahkan, Syahrul mencontohkan, ada warga yang melapor karena kesulitan mencicil KPR lintas daerah.
“Kasus terakhir itu unik. KTP-nya di Tuban, rumahnya di Gresik, tapi kreditnya di bank Surabaya. Akhirnya kami bantu komunikasi, dan solusinya restrukturisasi kredit,” tutur Syahrul..
Dengan peluncuran e-Asmara, DPRD Gresik optimistis proses penanganan aspirasi masyarakat akan semakin cepat dan terkoordinasi antar komisi.
“Kami ingin semua aspirasi warga Gresik tersampaikan dan mendapatkan penyelesaian terbaik,” pungkas Syahrul.(frd)
What's Your Reaction?


