Dinas Pendidikan Gresik Gagas Program Transisi, Siswa Kelas 1 SD Tidak Wajib Bisa Baca, Tulis dan Hitung
Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S Hariyanto mengatakan, hadirnya program transisi ini agar para siswa memiliki mental tangguh. Kurikulumnya pun juga dibuat lebih sederhana.

Gresik, (afederasi.com) - Program transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang digagas Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Jawa Timur memperlihatkan hasilnya. Para siswa kelas awal ini menikmati dan dapat mengikuti pembelajaran dengan menyenangkan.
Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S Hariyanto mengatakan, hadirnya program transisi ini agar para siswa memiliki mental tangguh. Kurikulumnya pun juga dibuat lebih sederhana.
"Agar mental mereka, para siswa-siswi kelas awal SD tangguh, ini juga agar mereka belajar di kelas dengan menyenangkan," katanya, Jum'at (16/9/2023).
Melalui program transisi ini, Hariyanto menyatakan, seluruh sekolah SD dibawah naungan dinas pendidikan tak boleh lagi mempersyaratkan ujian masuk sekolah dengan tes akademik.
Melalui program transisi ini juga memungkinkan proses pengenalan lingkungan sekolah dilakukan lebih lama, jika biasanya hanya tiga hari, ini bisa dilakukan hingga tiga pekan.
"Jadi dalam waktu perkenalan sekolah, mereka para anak-anak lebih banyak belajar mengenal lingkungan mereka, jadi tidak langsung pembelajaran. Program transisi ini juga tak memperbolehkan adanya tes akademik masuk SD,"jelas Hariyanto.
Hariyanto menyatakan, langkah ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk meminimalisir kasus bullying dan kekerasan non verbal di lingkungan sekolah.
"Ini juga menjalankan surat edaran Mendikbud Ristek, dan sudah kami jalankan," terangnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Transisi PAUD-SD, Herawan Eka Kusuma menambahkan, satuan tugas ini diberikan mandat secara langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
"Satgas ini melibatkan stakeholder pendidikan diantaranya BBPMP Jatim, Dewan Pendidikan, Forum PAUD, IGTKI, Himpaudi, pengawas TK dan SD serta PGRI," ujarnya.
Herawan menyatakan, program transisii anak-anak dari PAUD ke SD ini akan terus diawasi. Satgas ini, kata dia, akan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan.
"Jadi kelas satu SD itu tak wajib bisa Baca Tulis Hitung (Calistung), kami buat kurikulum menyenangkan sehingga anak-anak bisa mendapatkan pembelajaran sesuai usianya," pungkasnya. (frd)
What's Your Reaction?






