Diduga Depresi usai Pulang dari Taiwan, Ayah di Tulungagung Bunuh Anaknya yang Berusia 3 Tahun

Seorang ayah warga Desa Blimbing Kecamatan Reiotangan, nekat mengakhiri hidup anak kandungnya, diduga karena depresi seusai pulang dari Taiwan. Kini polisi masih menyelidiki motif dari kejadian ini.

13 May 2024 - 02:18
Diduga Depresi usai Pulang dari Taiwan, Ayah di Tulungagung Bunuh Anaknya yang Berusia 3 Tahun
Lokasi tersangka mengakhiri nyawa balitanya, (rizki /afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) - Seorang pria bernama Rendra Adi Prasetyo (29 tahun), warga Desa Blimbing Kecamatan Rejotangan, nekat mengakhiri hidup anak kandungnya, MAK (3 tahun) laki-laki, pada Minggu malam (13/5/2024).

Perbuatan tragis ini diduga dilakukan karena tersangka mengalami depresi.

Kapolsek Rejotangan, AKP Kasiyanto, menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB pada Minggu (12/5/2024). Saat itu, korban yang merupakan anak pertama sedang bermain dengan ayahnya di dalam rumah, sementara ibu dan kakek korban serta anggota keluarga lainnya berada di luar rumah.

Tanpa diduga, tersangka tiba-tiba mencekik dan membungkam anaknya dengan bantal hingga korban menghembuskan nafas terakhir.

"Menurut keterangan saksi (istri dan kakek korban), korban dicekik dan dibungkam dengan bantal, diduga itulah yang menyebabkan korban meninggal dunia," ungkap Kapolsek Rejotangan, AKP Kasiyanto, pada Senin (13/5/2024).

Setelah kejadian itu, tersangka keluar rumah dan terlihat sempat merokok. Kemudian anggota keluarga masuk ke dalam rumah, usai melihat tersangka keluar sendirian.

Ketika berada di dalam rumah, saksi dikagetkan dengan kondisi korban yang sudah membiru dan tidak bernafas di sofa ruang tengah.

Melihat kondisi tersebut, keluarga segera melaporkan kejadian itu ke perangkat desa, yang kemudian melaporkannya ke polisi dan petugas medis setempat.

Namun, setelah diperiksa, petugas medis menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.

"Tersangka diamankan tanpa perlawanan dan saat ini berada di Mapolsek Rejotangan," tegas Kasiyanto.

Setelah itu, polisi menggali informasi lebih lanjut tentang tersangka dan mengetahui bahwa ia baru saja pulang dari Taiwan setelah 10 hari. Tersangka pulang karena mengalami depresi dan melakukan keonaran di Taiwan.

"Tersangka sudah mengalami depresi sejak di luar negeri, yang akhirnya berujung pada tindakan tragis ini," tambahnya.

Untuk saat ini jenazah korban dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rsud dr. Iskak Tulungagung untuk dilakukan autopsi guna mencari penyebab pasti kematian korban.(riz/dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow