Cegah Konflik Dini, Bakesbangpol Madiun Validasi Data IHaI 2025 sebagai Basis Kebijakan Harmoni
Madiun, (afederasi.com) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemerintah Kabupaten Madiun mengambil langkah proaktif untuk memetakan dan memperkuat keharmonisan masyarakat. Langkah strategis ini diwujudkan melalui pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Indeks Harmoni Indonesia (IHaI) Kabupaten Madiun Tahun 2025 pada Kamis, (06/11/2025), di ruang rapat Bakesbangpol.
FGD ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan daerah, termasuk perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat. Tujuannya adalah memaparkan dan memvalidasi hasil kajian komprehensif IHaI yang telah dilaksanakan Bakesbangpol bekerja sama dengan lembaga kajian ONe Konsultan Manajemen.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Madiun, Hestu Wiradriawan, menjelaskan bahwa IHaI merupakan program strategis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang berfungsi sebagai alat ukur dan pemetaan tingkat keharmonisan sosial masyarakat.
“Tujuan IHaI jelas, yaitu menjadi landasan perumusan kebijakan Bupati Madiun untuk memperkuat ketahanan sosial dan membangun stabilitas daerah,” tegas Hestu.
Hestu menambahkan, selain memvalidasi data, FGD ini menjadi forum penting untuk mengidentifikasi potensi kerawanan atau sumber konflik secara dini di tengah masyarakat, yang menjadi kunci dalam upaya pencegahan.
“Kajian ini bertujuan menyediakan data yang valid, terukur, dan akuntabel sebagai dasar perumusan kebijakan daerah, sekaligus mendukung pencapaian target pembangunan nasional (ASTA CITA) dan Kabupaten Madiun (BERSAHAJA),” tambah Hestu.
Metodologi Berbasis Empat Pilar dan Persepsi Publik
Kajian IHaI dilaksanakan menggunakan Metode Survei Kuantitatif Deskriptif, melibatkan responden dari 15 kecamatan di Kabupaten Madiun. Pengukuran harmonisasi didasarkan pada empat pilar utama keharmonisan, yaitu: Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Keberagaman Religius.
Direktur ONe Konsultan Manajemen, Ahmad Riezqulloh Aries, yang memandu FGD, menjelaskan bahwa pengukuran IHaI menggunakan landasan filosofis Wellbeing Methodology (WM) — pengukuran indeks komposit berbasis nilai — yang didapatkan melalui survei berbasis persepsi publik.
"Diharapkan, hasil IHaI ini dapat menjadi pondasi yang kuat untuk penyusunan kebijakan yang berbasis data dan mampu meningkatkan nilai Indeks Harmoni Indonesia Kabupaten Madiun di tingkat nasional," tutupnya.(hen)
What's Your Reaction?


