Banyuwangi Bakal Diguyur Hujan Hingga Awal Tahun

29 Nov 2022 - 15:10
Banyuwangi Bakal Diguyur Hujan Hingga Awal Tahun
Prakirawan BMKG Banyuwangi menunjukkan penyebab hujan deras yang mengakibatkan banjir di wilayah perkotaan Kabupaten Banyuwangi. (ahmad sahroni/afederasi.com)

Banyuwangi, (afederasi.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, perkirakan musim hujan akan terus berlangsung hingga Januari tahun 2023.

Masyarakat dimintai waspada, menghadapi cuaca ekstrem yang disebabkan oleh anomali suhu permukaan laut yang menyebabkan terjadinya hujan berdurasi lama.

Anomali suhu muka laut perairan utara Jawa Timur dan Selat Madura cenderung lebih tinggi, sehingga mempengaruhi curah hujan di wilayah utara Jawa Timur. Hal tersebut, juga berpengaruh terhadap insentisas hujan di Banyuwangi, sehingga mengakibatkan beberapa wilayah terendam banjir.

"Anomali suhu muka laut di perairan utara Jawa Timur dan Selat Madura cenderung lebih tinggi. Jadi nilainya itu menunjukkan positif 0,5 hingga 2,5 derajat Celcius di perairan itu," kata Prakirawan BMKG Banyuwangi, Benny Gumintar, Selasa (29/11/2022).

Benny menjelaskan, suhu permukaan air laut berdampak terhadap curah hujan. Selain sudah masuk musim penghujan, suhu permukaan laut pada saat ini lebih tinggi dibanding normalnya, sehingga membuat massa uap air bertambah dan pertumbuhan awan hujan semakin cepat.

Ditambah dengan kejadian shearline atau belokan angin pada lapisan 3.000 feet. Dimana, shearline ini menyebabkan perlambatan kecepatan angin.

"Kecepatan angin yang lambat, dapat meningkatkan aktivitas dan pertumbuhan awan hujan di Jawa Timur termasuk Banyuwangi," tuturnya.

Awan hujan, lanjut Benny, seperti awan cumulonimbus dan awan cumulus pertubuhan sangat cepat dampak anomali suhu muka laut. Selain itu dengan adanya, shearline angin bergerak lambat bisa mengakibatkan hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama.

"Curah hujan yang melanda Banyuwangi kemarin, mencapai 106 mm. Kondisi hujan ini termasuk kategori ekstrim," jelasnya.

Peningkatan curah hujan, yang disebabkan oleh anomali suhu muka laut meningkat diprediksi hingga Januari tahun 2023. Musim penghuja, masyarakat harus lebih waspada menghadapi cuaca ekstrem, dengan curah hujan tinggi dan berdurasi lama disertai petir.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Mujito menghimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana untuk selalu waspada. Terlebih, wilayah yang berada dipinggiran aliran sungai dan perbukitan.

"Warga yang bertempat tinggal di sekitaran aliran sungai yang mempunyai riwayat meluap, harus lebih waspada. Cuaca saat ini bisa dibilang sangat ekstrem," tutur Mujito.

Mujito menambahkan, selain mewaspadai banjir untuk masyarakat yang berada di daerah perbukitan, semisal Kecamatan Licin, Songgong dan daerah lainnya juga harus mewaspai longsor. Jika, terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan lama untuk segera berupaya menyelamatkan diri.

Selain hal itu, lanjut Mujito, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat yang mempunyai tanaman pohon disekitar pekarangan rumah untuk dilakukan pemangkasan. Sebab, jika tidak dilakukan pemangkasan apabila pohon tersebut tumbang bisa merugikan.

"Kita himbau kepada masyarakat untuk melakukan upaya-upaya penyelamatan sebelum terjadi bencana," ungkap Sekertaris BPBD Banyuwangi, Mujito. 

Seperti diketahui, Kabupaten Banyuwangi pada Senin, (28/11/2022) diguyur hujan yang menyebabkan sebagian daerah terendam air. Selain merendam permukiman, hujan yang turun sekitar dua jam tersebut juga merendam beberapa ruas jalan dengan ketinggian menyapai 50 centimeter, diantaranya jalan Gajah Mada, Jalan Brawijaya, Jalan Raya Kepiting, Jalan Adi Sucipto, Jalan Ahmad Yani, Jalan Kapten Piere Tendean, hingga Jalan Raya Basuki Rahmat, Kecamatan Banyuwangi. (ron/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow