Autopsi Ungkap Tragisnya Kematian Bayi di Tulungagung, Diduga Ditenggelamkan Ibunya

03 Aug 2025 - 18:37
Autopsi Ungkap Tragisnya Kematian Bayi di Tulungagung, Diduga Ditenggelamkan Ibunya
Jasad bayi yang berada di dalam peti mati, ketika hendak dilakukannya autopsi guna mengetahui penyebab kematiannya (ist)

Tulungagung, (afederasi.com) – Langkah kepolisian melakukan autopsi terhadap jasad bayi laki-laki yang dikubur secara diam-diam di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, akhirnya mulai menguak tabir tragis di balik kematiannya. Bayi malang itu diduga ditenggelamkan ke dalam ember oleh ibunya sendiri, seorang perempuan muda berinisial MA (23).

Autopsi dilakukan pada Minggu (3/8/2025) di RSUD dr Iskak Tulungagung, untuk memastikan penyebab kematian sang bayi. Dari hasil pemeriksaan awal, bayi meninggal akibat kekurangan oksigen. Meski begitu, pihak kepolisian belum menyimpulkan secara pasti apakah kematian itu disebabkan oleh cekikan, tekanan, atau cara lain.

“Dari hasil autopsi sementara, bayi tersebut meninggal karena lemas. Tapi kami masih dalami, apakah karena cekikan, tekanan, atau sebab lain. Proses penyelidikan masih berjalan,” ujar Kanitreskrim Polsek Boyolangu, Aiptu Wahyudi, Minggu (3/8/2025). 

MA dalam keterangannya kepada penyidik mengaku melahirkan bayinya sendiri di rumah pada Selasa siang. Ia sempat berusaha merawat sang buah hati dengan seadanya membelikan susu dan minuman energi untuk menunjang kebutuhan nutrisi bayi.

Namun, Rabu malam, situasi berubah. Bayi yang baru lahir itu batuk dan terus menangis tanpa henti. MA sempat memasukkan jarinya kedalam mulut bayi, karena sudah tidak mempunyai uang untuk membeli susu. 

Lantaran tangisan si kecil tak kunjung henti, MA mengaku panik dan takut diketahui tetangga, hingga akhirnya melakukan tindakan nekat yakni menenggelamkan bayi ke dalam ember berwarna oranye di dalam rumahnya.

Yang lebih memilukan, MA menyadari bahwa bayinya belum sepenuhnya meninggal setelah ditenggelamkan. Ia masih merasakan detak nadi kecil dari tubuh si bayi. Dirinya, sempat memeluk kembali sang buah hatinya, dan menemani tidur. Tapi sekitar pukul 22.00 WIB malam itu, bayi akhirnya benar-benar tidak bernyawa.

Dilanda kepanikan dan kebingungan, MA memutuskan untuk menguburkan bayi tersebut pada Kamis dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, di dekat rumahnya.

Polisi menyatakan bahwa saat ini MA masih berstatus sebagai saksi dalam penyelidikan. Namun, petugas juga mulai menelusuri identitas ayah biologis sang bayi. Berdasarkan pengakuan MA, bayi tersebut merupakan hasil hubungan dengan mantan kekasihnya, yang sempat tinggal bersama pada November 2024 lalu, sebelum berpisah pada Mei 2025.

“Setelah putus, MA menanggung kehamilannya sendirian. Ia hidup sebatang kara tanpa keluarga. Kedua orang tuanya tidak diketahui keberadaannya, dan sejak kecil ia diasuh oleh neneknya yang sudah meninggal tujuh tahun lalu,” imbuh Aiptu Wahyudi.

Aiptu Wahyudi menambahkan bahwa seusai autopsi ini, kasus dilimpahkan ke UPPA Polres Tulungagung, guna proses hukum selanjutnya.

"Saat ini kasus telah kami limpahkan ke UPPA Polres Tulungagung guna proses selanjutnya," tambahnya. (dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow