250 Ton Kopi Bondowoso Diekspor ke Starbuck Amerika, Jalin Kemitraan 1.000 Hektar

Sebanyak 250 ton kopi Arabica asal Kabupaten Bondowoso diekspor ke perusahaan Starbuck di Amerika Serikat.

11 Oct 2023 - 12:15
250 Ton Kopi Bondowoso Diekspor ke Starbuck Amerika, Jalin Kemitraan 1.000 Hektar
Subaili, petani di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso memeriksa tanaman kopinya, Rabu (11/10/2023). (Deni Ahmad Wijaya/Afederasi.com)

Bondowoso, (afederasi.com) - Sebanyak 250 ton kopi Arabica asal Kabupaten Bondowoso diekspor ke perusahaan Starbuck di Amerika Serikat.

Kopi Arabica yang diekspor untuk kebutuhan perusahaan Coffe Shop ternama itu merupakan kualitas terbaik, Green Bean.

Subaili, petani kopi asal Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso menjelaskan beberapa hal tentang perkopian di wilayahnya.

"Ada 4 mata rantai perdagangan kopi di sini. Dari  kelompok tani, pengepul kopi besar, Sukavina (eksportir) lalu ke Starbuck Amerika," ungkapnya kepada Afederasi, Rabu (11/10/2023).

Kemitraan kelompok tani kopi di Sukorejo dimulai sejak tahun 2021 dengan kerjasama 49 ton siap sangrai (OC).

"Kemudian di tahun 2022 sebanyak 250 ton dan tahun 2023 sejauh ini sekitar 200 ton. Kopi itu diproduksi oleh 290 petani Sukorejo di lahan 1.000 hektar," sebut Subaili di sela kegiatan Geo Trip Coffe Education.

Poktan kopi Sukorejo menargetkan ada penambahan kuota penjualan untuk kebutuhan ekspor ke Negeri Paman Sam.

"Tahun 2024 kita targetkan bisa kemitraan 500 ton kopi dengan estimasi penambahan jumlah petani menjadi 1.000 orang," urainya.

Tidak semua petani bisa bekerjasama dengan eksportir. Hanya petani bersertifikat yang bisa ikut andil dalam kemitraan itu.

"Walaupun tidak ada syarat luas lahan tertentu, tapi petani harus memenuhi beberapa persyaratan untuk memiliki sertifikat," ucapnya.

Di antaranya wajib menjual kopinya ke mitra, menerapkan pola tanam yang direkomendasikan, tidak mempekerjakan anak di bawah umur dan komitmen tidak mencemari lingkungan.

"Seperti membuang kaleng pestisida di lahan," terang Subaili.

Ia menjelaskan, kopi arabica kualitas terbaik adalah yang ditanam di lahan dengan ketinggian 1.000 Mdpl.

"Sedangkan robusta di bawah 1.000 Mdpl. Walaupun ada juga yang menanam Arabica di ketinggian bawah 1.000 Mdpl. Tapi itu khusus dijual untuk pasar lokal, bukan ekspor," paparnya. (Den)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow