Ziarah Kebangsaan Bung Karno dan Langkah Strategis Mas Ibin
Blitar, (afederasi.com) — Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin, mendampingi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Yudian Wahyudi, dalam Ziarah Kebangsaan yang menjadi bagian dari rangkaian Haul Bung Karno ke-55.
Namun kehadiran Mas Ibin dalam kegiatan ini bukan sekadar sebagai kepala daerah atau tuan rumah. Ia tampil sebagai sosok yang menyuarakan semangat generasi penerus dalam menjaga dan menghidupkan warisan ideologi bangsa.
“Ziarah ini bukan sekadar mengenang, tapi juga merenungkan dan meneguhkan kembali komitmen kita pada nilai-nilai Pancasila,” ucapnya di hadapan tamu undangan, tokoh masyarakat, dan pelajar yang turut hadir.
Dalam sambutannya, Mas Ibin menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dengan lembaga negara seperti BPIP. “Kami di Blitar siap menjadi garda terdepan dalam membumikan Pancasila melalui keteladanan Bung Karno. Ini bukan slogan, tapi harus kita buktikan dalam kerja nyata,” katanya tegas.
Ia menggambarkan Kompleks Makam Bung Karno tidak hanya sebagai situs sejarah atau tempat ziarah, melainkan sebagai “laboratorium hidup” pendidikan karakter bangsa, tempat di mana nilai-nilai Pancasila bisa dirasakan, dipelajari, dan diteladani secara langsung oleh generasi muda.
Mas Ibin juga mengungkapkan bahwa pendampingannya terhadap BPIP dalam kegiatan ini merupakan bagian dari agenda strategis Pemkot Blitar. Salah satunya adalah pengembangan program “Blitar Kota Pancasila”, sebuah inisiatif pembangunan yang mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat, mulai dari pendidikan, tata kelola pemerintahan, hingga penguatan ekonomi lokal berbasis gotong royong.
“Blitar harus lebih dari sekadar kota sejarah. Ia harus hidup sebagai simbol ideologis yang bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyinggung rencana ambisius Pemkot Blitar untuk membangun Pusat Kajian Bung Karno, sebuah pusat penelitian dan edukasi yang ditujukan sebagai rujukan nasional dalam pengkajian pemikiran dan perjuangan sang Proklamator.
“Ini wujud konkret kami dalam meneruskan estafet kepemimpinan berbasis ideologi. Kami ingin anak-anak muda, pelajar, bahkan pemimpin masa depan bisa belajar langsung dari tempat ini,”tambah Mas Ibin.
Ziarah kebangsaan ini bukan hanya menjadi rangkaian seremoni tahunan, melainkan momentum strategis untuk memperkuat kembali peran Blitar sebagai kota ideologi dan pusat penguatan nilai-nilai Pancasila. Di tengah tantangan zaman yang kompleks, komitmen ini menjadi penanda bahwa perjuangan ideologis Bung Karno masih terus menyala, diwarisi oleh generasi penerus yang tak hanya menghormati masa lalu, tapi juga bergerak maju untuk masa depan Indonesia yang berkarakter. (adv/ang)
What's Your Reaction?


