Tragedi Subuh di Kedungwaru, Tubuh Perempuan Paruh Baya Tersambar Kereta Gajayana

08 Oct 2025 - 09:49
Tragedi Subuh di Kedungwaru, Tubuh Perempuan Paruh Baya Tersambar Kereta Gajayana
Anggota kepolisian Polsek Kedungwaru menunjukkan sisa potongan tubuh korban yang terpental hingga ke pinggir rel kereta api (ist)

Tulungagung, (afederasi.com) – Warga Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, dikejutkan dengan peristiwa memilukan di lintasan rel kereta api, Rabu (8/10/2025) pagi. Seorang perempuan ditemukan tewas mengenaskan setelah tertabrak Kereta Api Gajayana jurusan Gambir–Malang yang sedang melintas dari arah utara.

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Kejadiannya berlangsung sangat cepat hingga tidak ada satu pun warga yang menyaksikan secara langsung. Mereka baru tersadar setelah kereta tersebut mendadak berhenti tak jauh dari lokasi dan petugas tampak turun memeriksa jalur rel.

“Awalnya kami heran karena kereta tiba-tiba berhenti. Beberapa petugas kemudian berjalan menyusuri rel ke arah utara seperti sedang mencari sesuatu. Setelah itu baru diketahui ada korban,” ujar Sutoyo, salah satu warga sekitar.

Benturan keras membuat tubuh korban terpental dan mengalami luka parah di beberapa bagian. Dari pakaian dan perhiasan yang masih melekat, korban diperkirakan bernama Siti (60), warga setempat. Namun, pihak keluarga maupun warga belum berani memastikan sebelum ada hasil identifikasi dari kepolisian.

“Kalau melihat ciri-cirinya mirip Bu Siti, tapi kami menunggu keterangan resmi dari petugas,” imbuh Sutoyo.

Petugas kepolisian bersama tim medis segera mengevakuasi jasad korban ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Di sisi lain, Manager Humas Daop 7 Madiun PT KAI, Rokhmad Makin Zainul, membenarkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, proses evakuasi di lokasi sempat menyebabkan perjalanan KA Gajayana tertunda sekitar 53 menit, sementara KA Penataran 421 juga mengalami keterlambatan sekitar 32 menit.

“Proses penanganan di lapangan memang memerlukan waktu, sehingga dua perjalanan kereta sempat terganggu,” terang Rokhmad.

Ia menegaskan bahwa PT KAI terus mengimbau masyarakat agar menjauh dari jalur rel dan tidak beraktivitas di area tersebut karena sangat berisiko.

“Rel kereta bukan tempat bermain atau beraktivitas. Keselamatan perjalanan bukan hanya tanggung jawab KAI, tapi juga seluruh masyarakat,” tegasnya.

Rokhmad berharap, peristiwa serupa tidak kembali terjadi dan masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga keselamatan di sekitar jalur rel kereta api.(dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow