Tragedi Kemanusiaan di Jalur Gaza: Lebih dari 15.000 Nyawa Melayang dalam Konflik Israel-Hamas
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kenyataan pahit terkait dampak perang antara Militer Israel dan kelompok militan Hamas.

Palestina, (afederasi.com) - Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kenyataan pahit terkait dampak perang antara Militer Israel dan kelompok militan Hamas. Sejak penyerangan brutal pada 7 Oktober 2023, sebanyak 15.523 nyawa telah melayang di Jalur Gaza, demikian disampaikan Jubir Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qudra.
Menurut al-Qudra, dari korban jiwa tersebut, 70 persen adalah perempuan dan anak-anak, sementara 41.316 warga lainnya dilaporkan terluka dalam konflik tersebut. "Ini adalah tragedi kemanusiaan yang memilukan," katanya, seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com pada Senin (4/12/2023).
Pasca-insiden 7 Oktober, Militer Israel melancarkan serangan membabi buta ke wilayah Gaza sebagai respons atas peristiwa di Israel Selatan. Israel menyatakan telah menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 240 orang lainnya selama operasi tersebut.
"Selama beberapa jam terakhir, hanya 316 orang tewas dan 664 orang terluka yang berhasil diangkat dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit, namun banyak lainnya yang masih berada di bawah reruntuhan," ungkap al-Qudra, memberikan gambaran mengerikan dampak serangan tersebut.
Sebagai tanggapan terhadap serangan 7 Oktober, Pemerintah Israel membuat sumpah untuk menghancurkan Hamas. Ancaman ini menyiratkan intensifikasi konflik yang telah mengguncang kawasan tersebut.
Meskipun telah diberlakukan gencatan senjata selama seminggu terakhir hingga 1 Desember 2023, ketegangan terus berlanjut. Israel berkomitmen untuk mengatasi kelompok militan ini sebagai bagian dari upaya menstabilkan keamanan di kawasan tersebut.
Sebelumnya, gencatan senjata diberlakukan selama seminggu terakhir hingga Jumat (1/12/2023), di bawah tekanan internasional dan mediasi dari Qatar, didukung oleh Mesir dan Amerika Serikat. Kesepakatan gencatan senjata melibatkan pembebasan 80 sandera Israel dengan imbalan pembebasan 240 tahanan Palestina.
Meskipun langkah ini diharapkan membawa henti sementara dalam konflik, kenyataannya, situasi di lapangan masih memprihatinkan, dengan serangkaian tindakan kekerasan yang telah merenggut ribuan nyawa dan merugikan ratusan ribu warga Palestina.(mg-2/mhd)
What's Your Reaction?






