Teten Masduki Restui TikTok Shop Beroperasi di Indonesia, Kembangkan Bisnis Bareng GoTo

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, memberikan restu terkait rencana TikTok Shop yang akan kembali beroperasi di Indonesia.

29 Nov 2023 - 13:12
Teten Masduki Restui TikTok Shop Beroperasi di Indonesia, Kembangkan Bisnis Bareng GoTo
Ilustrasi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki tampaknya memberi restu dengan rencana TikTok Shop yang akan memulai beroperasi lagi di Indonesia.

Jakarta, (afederasi.com) - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, memberikan restu terkait rencana TikTok Shop yang akan kembali beroperasi di Indonesia. Kabar ini muncul dengan adanya kerjasama antara media sosial asal China, TikTok, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk mengembangkan bisnisnya di Tanah Air.

"Dua-duanya sudah IPO, mereka kan membeli saham di pasar modal, jadi pemerintah tidak perlu ikut campur di sini karena itu perusahaan publik," ungkap Teten seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, saat diwawancarai di JCC Jakarta pada Selasa (28/11/2023).

Meskipun memberikan restu, Teten mengakui telah bertemu dengan pihak Tokopedia. Dia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk melindungi UMKM dari praktik predatory pricing yang dapat merugikan mereka.

"Kepentingan pemerintah jangan sampai ada lagi praktik predatory pricing karena itu akan memukul UMKM," tegas Teten. Ia juga menekankan perlunya platform digital seperti TikTok Shop menghormati pengembangan ekonomi nasional dan menerapkan bisnis model yang berkelanjutan.

Teten melihat langkah China sebagai contoh yang baik dalam mengatur ekosistem bisnis digital. Ia mengusulkan adanya regulasi yang melarang praktik monopoli pasar digital.

"Harus diatur. Yang perlu diatur adalah larangan melakukan predatory pricing, larangan penjualan barang di e-commerce yang dibawah HPP," papar Teten. Ia menekankan pentingnya mencegah praktik bisnis yang tidak berkelanjutan dan dapat merugikan para pelaku bisnis kecil.

Teten menekankan perlunya meniru langkah China dalam mengatur ekosistem e-commerce. Menurutnya, pengaturan yang menghindari monopoli pasar digital adalah kunci keberlanjutan bisnis.

"20-30 persen itu satu hal yang wajar, tapi kalau ada yang menguasai 70-80 persen market, itu bisnis yang tidak sustain," jelasnya. Ia juga memperingatkan tentang praktik pembakaran uang yang dapat menyebabkan monopoli pasar dan mempengaruhi pedagang offline.

Sebelumnya, Teten memberikan peringatan agar layanan TikTok tetap terpisah dari platform e-commerce. "Harus berbeda platform. Enggak boleh gabung," katanya. Dengan langkah ini, diharapkan kegiatan TikTok tidak akan berdampak negatif pada pelaku UMKM di Indonesia, sehingga ekosistem bisnis digital tetap sehat dan berkelanjutan.(mg-3/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow