Sri Mulyani Analisis Penurunan Rupiah dan Kuatnya Dolar AS: Dampak dan Langkah Pemerintah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan keprihatinannya terkait penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Jakarta, (afederasi.com) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan keprihatinannya terkait penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Nilai tukar mata uang Garuda saat ini semakin mendekati level Rp16.000, dengan pergerakan tepatnya mencapai Rp15.930.
Menurut analisa yang disampaikan oleh Sri Mulyani, penguatan dolar AS terjadi akibat kebijakan kenaikan suku bunga yang berlangsung dalam waktu lama di Amerika Serikat. "Kita semua tahu fenomena global saat ini dengan Amerika Serikat yang menghadapi inflasi yang cukup tinggi dan kondisi ekonomi yang kuat. Mereka kemudian mengeluarkan sinyal, atau paling tidak membaca pasar, bahwa kebijakan 'higher for longer' akan terjadi. Hal ini menyebabkan banyak modal mengalir kembali ke Amerika Serikat," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menyoroti bahwa penguatan dolar AS melebihi prediksi Bank Indonesia (BI). Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, indeks mata uang dolar AS menguat hingga 106 poin, jauh di atas prediksi BI yang sebelumnya mencapai 93 poin. "Hal ini membuat dollar index menguat hingga mencapai 106. Pak Gubernur (Bank Indonesia) sebelumnya mengatakan sebesar 93, yang berarti dolar AS cukup kuat secara global," ungkap Sri Mulyani seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Mengenai tindakan yang dapat diambil pemerintah, Sri Mulyani menyatakan bahwa Komite Stabilitas Sistem Keuangan akan terus melakukan sinkronisasi kebijakan moneter dan fiskal. Pihaknya juga akan terus memantau dampak nilai tukar terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. "Agar dalam situasi di mana pemacunya adalah negara seperti Amerika Serikat, dampaknya terhadap ekonomi kita bisa dimitigasi dan diminimalkan, baik terhadap nilai tukar, inflasi, maupun terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan. Itu yang terus kita lakukan insentif," pungkas Sri Mulyani.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?


